Sabtu, Agustus 16, 2025

Desa di Rembang Manfaatkan Pangan Lokal untuk Tekan Stunting

Share

PanenTalks, Rembang – Pemerintah Desa Purworejo di Kabupaten Rembang memberikan makanan tambahan bersumber dari pangan lokal kepada warga berisiko sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Rembang, Slamet Haryanto mengungkapkan, Pemprov Jateng menggelar penilaian desa berkinerja baik, dalam pelaksanaan konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

Upaya Gerakan Terpadu Atasi Stunting (Genta Stunting) dengan pendekatan pentahelix dan inovasi ketahanan pangan lokal Desa Purworejo berhasil menekan angka stunting.

“Langkah ini mampu menekan nol kasus stunting baru pada 2024. Total konvergensi stunting 98,94 persen. Dari 74 anak usia 0 sampai 9 bulan, sebanyak 96 persen berstatus gizi normal dan 4 persen mengalami gizi kurang,” kata dia melansir rembangkab.go.id, Jumat 15 Agustus 2025.

Selain itu, kata dia, juga mengalokasian anggaran dana desa untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi masyarakat berisiko menjadi penyebab stunting.

Di desa tersebut menggunakan sumber pangan lokal untuk menurunkan angka stunting. Contohnya ikan, dan hasil laut lainnya. Seperti terasi udang, rebon, ikan asin, rengginang, ikan kalapan krispi, garam yodium, kerang hijau, krupuk kulit ikan, steak teri, bandeng presto.

“Bahan ini kan bisa jadi sebagai bahan baku untuk PMT,” kata dia.

Dia melanjutkan, berbagai program mengarah untuk penanganan masalah stunting dari anggaran dana desa juga berjalan dengan baik. Meliputi Posyandu, dengan kegiatan bina keluarga balita, bina keluarga anak dan remaja, hingga kelas ibu hamil.

Proses penilaian memberikan data dulu, mengunggah di aplikasi miliknya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya, ada eHDW (Elektronik Human Development Worker), mengisi isian data-data itu.

“Alhamdulillah, masuk nominasi enam besar, kemudian setelah data-data terkumpul pemerintah desa memaparkan program kegiatan Genta Stunting,” kata dia.

Sekretaris Desa Purworejo, Lia Yuliana Pujianto menambahkan, tim melakukan pemantauan dari remaja putri sampai mereka menjadi ibu hamil. Ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) mendapat penanganan hingga lingkar lengannya di atas 23,5 cm.

“Anggaran desa untuk PMT, sekitar Rp70-an juta, sasarannya lansia, balita, ibu hamil,” kata dia.

Sedangkan, menu PMT bahan baku berasal dari sumber daya lokal. Pengolahan bisa menjadi bakso ikan dan lainnya supaya anak-anak tertarik, makanan kekinian dengan pengemasan secara sehat. (*)

Read more

Local News