PanenTalks, KulonProgo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo menggelar Talkshow Edukatif “Gerakan Cegah Stunting” di Aula Adikarta, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Selasa (24/6).
Acara ini secara khusus menyasar para remaja yang tergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhakti Husada dari seluruh Kulon Progo, menyiapkan mereka sebagai agen perubahan dalam upaya pencegahan stunting.
Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami, menegaskan tujuan mulia di balik inisiatif ini. “Kami ingin meningkatkan pengetahuan dan peran aktif anggota Saka Bhakti Husada (SBH) dalam upaya pencegahan stunting sejak usia remaja,” ujarnya.
Lebih dari sekadar teori, Dinkes berkomitmen untuk membekali para remaja dengan informasi ilmiah yang mudah dicerna mengenai penyebab, dampak, dan strategi pencegahan stunting. Tak hanya itu, acara ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran anggota SBH akan krusialnya 1000 hari pertama kehidupan dan bagaimana peran remaja sangat vital dalam menjaga gizi serta kesehatan keluarga.
Sri Budi menambahkan, “Kami juga berharap dapat memberikan bekal komunikasi dan edukasi agar peserta mampu menyampaikan kembali informasi kepada sekitarnya dan juga untuk mendorong adik-adik semua agar lebih mencintai gaya hidup yang lebih sehat, termasuk kesehatan psikologisnya.” Ini adalah panggilan untuk para remaja agar tidak hanya memahami, tetapi juga menjadi duta kesehatan di lingkungan mereka.
Talkshow ini dikemas interaktif dengan teknik ceramah dan diskusi, menghadirkan dua narasumber berkompeten. Dr. Niken Sudarningtyas memaparkan materi penting bertajuk “Cegah Stunting dari Remaja: Gizi Seimbang Bukan Sekedar Pilihan!”
Ia juga mengupas tuntas “Peran remaja menjaga 1000 HPK dan nutrisi keluarga sejak dini.” Melalui kombinasi ini, para anggota Saka Bhakti Husada dibekali pengetahuan komprehensif dan motivasi untuk menjadi pahlawan bagi masa depan Kulon Progo yang lebih sehat dan cerdas
Serta narasumber kedua Selvia Eka Sari, Psikolog RSUD Wates membahas mengenai “Remaja Hebat, Komunikasi Cerdas: Menjadi Agen Cegah Stunting di Masyarakat” dan juga “Cara efektif menyampaikan pesan Kesehatan dan membentuk perilaku sadar gizi di keluarga dan lingkungan”.

Hasil dari Pertemuan Gerakan Cegah Stunting ini diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik dan disebarluaskan kepada teman-teman anggota SBH.
“Saya mohon bantuan kepada adik-adik sekalian, apa yang diperoleh hari ini agar bisa disampaikan dan ditularkan pada teman-temannya, sehingga kepentingan informasi tentang stunting ini nanti bisa didengar secara luas khususnya mulai dari para remaja ini,” harap Jazil Ambar Was’an, Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo.
Upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan semata. Ini adalah kerja bersama, lintas sektor, lintas generasi. Dan disinilah pentingnya peran generasi muda. Para remaja bukan hanya calon orang tua di masa depan, tetapi juga agen perubahan hari ini.
Organisasi seperti SBH memiliki peran yang sangat strategis. Anggotanya adalah kader remaja yang tidak hanya memahami isu kesehatan, tetapi juga mampu menyuarakan perubahan di lingkungan sekitarnya—di sekolah, di rumah, bahkan di media sosial.
“Kegiatan Talkshow Edukatif “Gerakan Cegah Stunting” ini sebuah langkah cerdas dan tepat sasaran. Edukasi yang disampaikan secara menarik dan dialogis seperti ini akan lebih mudah dipahami dan menginspirasi remaja untuk ikut ambil bagian dalam gerakan besar pencegahan stunting,” lanjut Jazil.
Para remaja juga perlu memahami pentingnya kesiapan menjadi orang tua kelak. Kesiapan secara fisik, mental, dan ekonomi akan sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Maka peran edukasi seperti talkshow ini menjadi sangat vital—karena mencegah lebih baik daripada mengobati. (*)
Editor: Rahmat