PanenTalks, Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat stok beras aman hingga pertengahan tahun 2025.
Namun di sisi lain, DIY masih belum mandiri dalam beberapa komoditas penting seperti bawang putih, minyak goreng, kedelai hingga kacang hijau.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti memastikan, produksi beras lokal mencukupi kebutuhan masyarakat DIY sejauh ini.
“Selama ini di DIY belum pernah ada wilayah yang kekurangan pangan hingga ekstrem,” ujarnya, Senin 30 Juni 2025.
Menurut data tahun 2024, produksi beras di DIY mencapai 411.506 ton. Sementara kebutuhan masyarakat di tahun yang sama sekitar 400.907 ton. Dengan angka tersebut, DIY mengalami surplus beras sebesar 10.833 ton.
Dia melanjutkan, periode Januari hingga April 2025, hasil panen padi menunjukkan peningkatan tajam. Produksi tahun ini naik lebih dari 20 persen dari tahun lalu dengan periode sama.
“Tahun ini kami prediksi untuk produksi mencapai 167.056 ton, sedangkan tahun kemarin 78.412 ton,” beber Syam.
Kendati begitu, DIY masih bergantung pada pasokan luar daerah untuk beberapa komoditas pokok lainnya. Salah satunya adalah minyak goreng.
“Kedelai itu juga masih sedikit dan sebagian besar impor,” jelas Syam.
Selain itu, petani DIY juga belum bisa memproduksi bawang putih dalam skala besar. Hal ini membuat ketergantungan terhadap pasokan luar daerah masih tinggi.
Dia melanjutkan, kacang hijau, bahan baku utama untuk isian bakpia, oleh-oleh ikonik Yogyakarta juga belum terpenuhi.
“Tetapi bahan pokoknya (kacang hijau) kami masih mendatangkan dari luar daerah,” tandasnya.
Syam menilai perlu langkah strategis jangka panjang untuk menekan ketergantungan terhadap komoditas lain. Salah satunya adalah dengan memetakan potensi lahan, menggencarkan pendampingan petani, serta mendorong diversifikasi tanaman pangan. (*)
Editor : Hendrati Hapsari