Senin, Agustus 18, 2025

DKI Jakarta Dorong Kota Cerdas Berbasis Data, AI, dan Keterlibatan Warga

Share

PanenTalks, Jakarta-Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin, menegaskan bahwa konsep smart city bagi Jakarta bukan sekadar menambah teknologi, melainkan pendekatan terpadu yang memadukan data, teknologi, dan keterlibatan warga untuk menjawab tantangan perkotaan.

“Kota dikatakan cerdas ketika mampu merespons kompleksitas dengan adaptif dan empati terhadap warganya. Visi kami adalah Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global, dengan kualitas hidup yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan akses yang setara bagi semua warga,” ujarnya dalam sesi Fireside Chat bertajuk Powering Jakarta’s Smart City Future with Data, AI, and Citizen-Centric Innovation di gelaran SAS Innovate, Singapura, Rabu (13/8).

Budi menyampaikan, saat ini Jakarta berada di peringkat ke-74 Global City Index dan menargetkan masuk 20 besar dunia pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. “Kami berupaya mewujudkan target ini melalui penguatan layanan publik berbasis digital, salah satunya aplikasi JAKI (Jakarta Kini) sebagai superapp resmi Pemprov DKI Jakarta,” jelasnya.

Menurutnya, JAKI mengintegrasikan berbagai layanan publik, mulai dari pengaduan warga, pemantauan kualitas udara, hingga peringatan dini bencana. “Aplikasi ini bahkan sudah direplikasi di sejumlah daerah lain di Indonesia,” tambahnya.

Selain aplikasi, Pemprov DKI juga memperluas infrastruktur teknologi. “Kami telah mengoperasikan 1.500 CCTV dan menargetkan 5.000 unit pada 2026. Kami juga memanfaatkan synthetic data untuk uji coba kebijakan sebelum diterapkan,” kata Budi.

Ia menegaskan, prinsip pengelolaan data di Jakarta adalah keterbukaan dan keandalan. “Data harus dapat diakses, dipercaya, dan digunakan untuk pengambilan keputusan yang berdampak. Data bukan hanya dikumpulkan, tetapi dikontekstualisasikan untuk berpikir dan bertindak,” ujarnya.

Melalui forum SAS Innovate, Budi juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kami ingin membangun ekosistem inovasi yang mendukung keberlanjutan kota, bekerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” tuturnya.

Ia menambahkan, Jakarta menargetkan menjadi laboratorium urban terbesar di kawasan. “Tempat ide, inovasi, dan solusi diuji dalam konteks nyata yang menantang sekaligus penuh peluang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Budi mengumumkan rencana peluncuran portal open data yang mengintegrasikan data dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov DKI Jakarta. “Portal ini akan mempermudah akses publik terhadap data resmi, memperkuat transparansi, dan mendorong pemanfaatan data dalam inovasi layanan,” tandasnya.

Read more

Local News