
Panentalks, Bantul – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan percepatan tanam padi guna mendukung program swasembada pangan pemerintah.
Empat kecamatan yaitu Sewon, Imogiri, Pandak dan Bambanglipuro dipilih menjadi lokasi percepatan tanam padi melalui Program IP (Indeks Pertanaman) 400.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul menyebut program tersebut merupakan program tanam padi dengan target panen empat kali dalam setahun.
Alasan pemilihan lokasi tersebut karena merupakan wilayah di Bantul yang memiliki lahan pertanian paling luas di antara kecamatan lainnya.
“Karena empat kecamatan itu luas tanaman sawah hampir mencapai 1.000 hektare, seperti di wilayah Kecamatan Bambanglipuro saja ada seluas 1.050 hektare, yang paling luas di Bantul,” kata Joko kepada Antara.
Upaya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul untuk percepatan tanam padi melalui IP 400 di antaranya dengan penyediaan pupuk, benih unggul dan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) bagi kelompok tani serta penyediaan sarana irigasi pertanian yang memadai.
“Kami komunikasi dengan pihak yang mengurusi aliran sungai dan irigasi, luas tanam itu sudah kami perhitungkan dengan kondisi jaringan irigasi, kami ke pusat minta bantuan mesin maupun perbaikan jaringan irigasi, harapan kami bisa untuk mendukung itu,” katanya.
Dia mengatakan, melalui program percepatan tanam padi tersebut, pada tahun 2025, pemerintah menargetkan Kabupaten Bantul dalam setahun bisa menanam dan panen padi seluas hingga 34 ribu hektare di seluruh 17 kecamatan.
“Kalau dibandingkan tahun sebelumnya hanya bisa tanam sekitar 31 ribu hektare, Insyaallah pada tahun ini bisa tanam 34 ribu hektare, sehingga produksi kita di 2025 ada kenaikan signifikan, karena ada kenaikan sekitar tiga ribu hektare dibanding tahun sebelumnya,” katanya. (*)