Senin, Agustus 18, 2025

Ekonomi Bali Melambat, Sektor Pertanian Tertekan Kemarau-Hama

Share

PanenTalks, Denpasar – Pada triwulan kedua tahun 2025, kinerja bisnis di Bali secara keseluruhan mengalami perlambatan, yang salah satunya disebabkan oleh sektor pertanian.

Data dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan bahwa nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) menurun dari 39,26% di triwulan sebelumnya menjadi 34,05%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengungkapkan,

salah satu faktor utama yang menyebabkan perlambatan ini adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

“Nilai SBT sektor ini turun menjadi 9,07% dari 12,96%,” sebut Erwin Soeriadimadja dalam Keterangan tertulis Senin 4 Agustus 2025.

Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya:

Munculnya bibit siklon yang mengganggu aktivitas penangkapan ikan.

Selain itu, sektor Perdagangan juga mengalami kontraksi atau penurunan kinerja sebesar -1,56%, terutama setelah berakhirnya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Idulfitri. Namun, di sisi lain, sektor Transportasi dan Pergudangan justru mengalami peningkatan sebesar 0,32%, yang sejalan dengan dimulainya musim liburan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Para pelaku usaha di Bali memproyeksikan bahwa kinerja bisnis akan membaik pada triwulan ketiga 2025. Peningkatan ini diprediksi didorong oleh kelanjutan musim libur sekolah dan libur musim panas yang diperkirakan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali.

Efek kemarau basah yang meningkatkan risiko serangan hama pada tanaman pangan.

Berakhirnya masa panen raya untuk komoditas hortikultura.(*)

Read more

Local News