PanenTalks, Semarang – Eksotika kaca patri Lawang Sewu semakin magis saat malam hari. Pengalaman berkunjung ke kawasan heritage sembari menikmati kuliner malam dihadirkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata).
Adalah program Lawang Sewu De Voedselkraam, sebuah konsep kuliner malam berlangsung di halaman depan Lawang Sewu. Pemilihan nama Lawang Sewu De Voedselkraam berasal dari bahasa Belanda. Kata Voedsel berarti makanan dan Kraam berarti kios atau gerai. Sedangkan, lawang sewu berarti seribu pintu. Keseluruhan nama Lawang Sewu De Voedselkraam dapat diartikan Kios Makanan Seribu Pintu.
“KAI Wisata menghadirkan suasana santai dan estetik di tengah megahnya bangunan bersejarah, menjadikan Lawang Sewu hidup tidak hanya di siang hari, tetapi juga sebagai destinasi favorit di malam hari,” ujar Corporate Branding & Communication KAI Wisata Riesta Junianti, Rabu 30 April 2025.
Program Lawang Sewu De Voedselkraam, KAI Wisata ingin menghidupkan kembali kawasan heritage Lawang Sewu di malam hari dengan menghadirkan konsep kuliner santai dapat dinikmati masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkaya pengalaman wisata sejarah sekaligus mendukung pelaku UMKM lokal.
“Konsep ini menghadirkan deretan tenant UMKM menawarkan berbagai sajian khas Semarang dan sekitarnya, menciptakan pengalaman kuliner malam dengan nuansa berbeda,” ungkap dia.
Lawang Sewu De Voedselkraam beroperasi setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 20.00 hingga 02.00 WIB, melibatkan 13 tenant lokal terpilih. Akses pengunjung dibuka gratis khusus di area halaman depan Lawang Sewu, dengan tetap menjaga kelestarian dan orisinalitas bangunan utama.
Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga menjadi wadah pengembangan ekonomi kreatif lokal. Kehadiran Lawang Sewu De Voedselkraam memberikan peluang bagi UMKM untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat luas dalam balutan suasana heritage ikonik.
“Pengunjung diimbau untuk tetap menjaga kebersihan, menghormati fasilitas heritage, dan mengikuti ketentuan yang berlaku di kawasan Lawang Sewu untuk menjaga kenyamanan bersama,” kata dia.
Melalui program Lawang Sewu De Voedselkraam, KAI Wisata terus berkomitmen mengembangkan layanan pariwisata berkelanjutan adaptif terhadap tren masyarakat tanpa melupakan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya. (*)