Sabtu, September 27, 2025

Ekspor Salak Sleman ke Kamboja Dilepas

Share

PanenTalks, Sleman – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menghadiri pelepasan ekspor buah salak dari Sleman ke Kamboja yang dilakukan oleh CV. Mitra Turindo di Padukuhan Wonokerto, Turi, Kamis (31/7). Kegiatan ini sekaligus menjadi momen penyerahan bantuan fasilitas ekspor dari Bank Indonesia kepada paguyuban petani Salak Mitra Turindo.

Danang menyampaikan bahwa ekspor ini menunjukkan daya saing salak Sleman di pasar global. Ia menekankan pentingnya pertanian sebagai sektor strategis yang mampu mendukung ketahanan pangan, ekonomi kerakyatan, sekaligus memperkuat diplomasi ekonomi nasional.

“Ini adalah cita-cita yang selama ini kita bangun bersama. Kita ingin petani salak Sleman tidak hanya menjual buah di pasar tradisional, tetapi juga menembus pasar internasional,” ujar Danang.

Danang juga memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas dukungan nyata yang diberikan dalam bentuk fasilitas penunjang ekspor. Menurutnya, dukungan ini berperan besar dalam peningkatan mutu dan nilai tambah komoditas lokal.

“Dengan demikian, salak pondoh tidak hanya dikenal karena keunikan rasanya. Tetapi buah ini juga bermutu tinggi, memiliki standar ekspor, serta ketepatan dalam pengiriman dan penyimpanan,” kata dia lagi.

Berkontribusi terhadap Perekonomian Nasional

Sementara itu, Sri Darmadi Sudibyo selaku Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY menyatakan bahwa kegiatan ekspor seperti ini sangat berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Ia menyoroti pentingnya sektor ekspor dalam menyumbang devisa, membuka lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

“Bank Indonesia merasa bangga dengan peran para petani salak di Sleman ini. Ini adalah hal strategis yang perlu kita tumbuhkembangkan bersama. Dengan fasilitas ini kami berharap bisa mendukung produktivitas petani di Sleman,” ujar dia.

Ketua Paguyuban CV. Mitra Turindo, Suroto, mengungkapkan bahwa ekspor kali ini mengirimkan 10 ton salak ke Kamboja. Ia juga menambahkan bahwa ekspor ke negara tersebut telah berlangsung sejak 2017. Selain Kamboja, pasar ekspor juga telah menjangkau Tiongkok.

“Terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan bantuan fasilitas kepada petani salak yang ada di sini. Ini menjadi motivasi dan semangat kami untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Suroto. (*)

Read more

Local News