Rabu, Juni 18, 2025

Ekspor Tenaga Kerja Solusi Tekan Pengangguran

Share

PanenTalks, Yogyakarta– Pakar dan Pemerhati bidang Ketenagakerjaan dari Fisipol UGM, Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi, MA, menilai tingginya angka pengangguran kelompok berpendidikan karena jumlah angkatan kerja terus bertambah.

Hal tersebut tidak sejalan karena kondisi lapangan kerja minim. Selain itu, ada ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dengan kompetensi sumber daya. Menurutnya pemerintah gagal menjembatani sektor pendidikan dengan industri.

“Cita-cita Indonesia Emas itu mungkin cuma impian belaka karena kita kehilangan tenaga potensial untuk membangun Indonesia. Bagaimana kita wujudkan itu tanpa melibatkan mereka melalui serapan tenaga kerja,” tegas Tadjudin, Rabu 21 Mei 2025.

Tingginya tingkat pengangguran tanpa adanya solusi tepat sasaran dapat berpotensi memunculkan serangkaian masalah sosial. Seperti meningkatkan kemiskinan, kriminalitas, sampai melemahkan kompetensi masyarakat.

Ia berpendapat, pemerintah perlu berupaya menciptakan peluang lapangan kerja terdidik mampu menampung sebagian besar angkatan kerja. Pemerintah, kata dia, bisa mendorong upaya pelatihan kompetensi, pembangunan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan membuka lagi kartu pra kerja.

“Hal penting lagi menurut saya karena banyaknya tenaga kerja berpendidikan maka perlu ada revitalisasi pendidikan, terutama dalam hal pelatihan vokasi,” kata Tadjudin. 

Pendidikan terapan perlu mendapat dukungan lebih agar bisa tersalurkan langsung di sektor industri. Selain itu, pengembangan pelatihan berbasis digital perlu meningkat karena tantangan teknologi baru akan terus muncul.

Tadjudin mengusulkan pemerintah juga bisa melihat peluang pengentasan pengangguran melalui ekspor tenaga kerja ke luar negeri.

“Menyalurkan tenaga kerja bisa menjadi salah satu solusi. Dengan catatan, pemerintah perlu menjamin keamanan dan perlindungan tenaga kerja dengan menyalurkan secara Government to Government,” ujarnya. 

Ia berharap, pemerintah bisa menciptakan strategi efektif dalam mengatasi pengangguran dengan peluang-peluang ada. Sebab, perlambatan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor jumlah pengangguran makin bertambah.  (*)

Editor : Hendrati Hapsari

Read more

Local News