PanenTalks, Jakarta-PT Astra International bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi meluncurkan program Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (19/5). Program ini bertujuan mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia menembus pasar ekspor.
“Program ini merupakan kerja sama inisiatif antara Kementerian Perdagangan dan PT Astra International untuk membangun kapasitas UMKM agar bisa ekspor secara mandiri,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso saat membuka acara peluncuran.
Menurut Budi, ekspor UMKM Indonesia saat ini masih banyak menyasar negara-negara dengan populasi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggi. “Karena produk UMKM itu banyak berupa makanan dan minuman, jadi kebanyakan ekspor ke negara seperti Malaysia, Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi, karena di sana banyak WNI,” jelasnya.
Mendag menambahkan, pencapaian target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada tahun ini sangat mungkin tercapai melalui kolaborasi lintas sektor.
“Kita tidak bisa jalan sendiri. Harus kolaborasi dengan pihak swasta, komunitas pembina UMKM, pemerintah daerah, dan pusat. Kita punya program Bangga Buatan Indonesia, tapi syaratnya produk dalam negeri harus punya daya saing,” tegasnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, mengungkapkan bahwa program ini menawarkan pendampingan komprehensif bagi UMKM.
“Tujuannya adalah agar mereka siap ekspor secara mandiri. Kami juga akan memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak daerah melalui sinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga,” ujarnya.
Sepanjang Januari hingga April 2025, Kemendag telah menggelar 246 kegiatan business matching, termasuk 165 sesi pitching dan 81 pertemuan dengan calon pembeli mancanegara, seluruhnya secara daring. “Nilai transaksinya mencapai USD 57,61 juta. Bayangkan, semua transaksi itu online, belum pernah ketemu langsung,” tambah Mendag.
Sementara itu, Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto mengatakan, kolaborasi ini bertujuan membentuk ekosistem ekspor yang berkelanjutan dan memperkuat daya saing UMKM lokal. Program ini juga terintegrasi dengan inisiatif Astra sebelumnya seperti Desa Sejahtera dan Kampung Berseri Astra.
“Hingga kini, Astra telah membina 1.515 desa di 35 provinsi, menghasilkan ekspor produk lokal senilai Rp349 miliar. Melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra, lebih dari 13.600 UMKM telah terbina dan menyerap 75 ribu tenaga kerja,” jelas Boy.
Secara khusus pada April 2025, Kemendag mencatat capaian transaksi ekspor dari 27 kegiatan business matching mencapai USD 43,74 juta atau sekitar Rp722,76 miliar. Dari jumlah itu, USD 32,20 juta sudah dalam bentuk purchase order, sementara sisanya merupakan potensi transaksi.
Minat pasar global untuk produk UMKM meliputi fesyen, kerajinan tangan, dekorasi rumah, kelapa parut kering, gula aren, hasil olahan laut, buah segar, pakan ternak, serta berbagai makanan dan minuman olahan.