Sabtu, September 27, 2025

Empat Kuliner Sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Share

PanenTalks, Semarang – Keragaman kuliner Indonesia kaya rempah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.

Melansir dari thebestchefawards-com, UNESCO menilai makanan merupakan elemen budaya cukup penting untuk mendapat perhatian dan perlindungan khusus. Metode penyajian hidangan mengandung banyak informasi tentang suatu budaya, nilai-nilai, dan sejarahnya.

Sebagai manusia, setiap individu juga memiliki ikatan emosional kuat dengan hidangan tradisional. Hidangan tradisional adalah simbol masa kecil, keluarga dan tanah air. Oleh karena itu, sangat penting untuk melestarikan tradisi kuliner dan tidak melupakannya di tengah tren gastronomi terkini.

Berikut makanan mendapat pengakuan UNESCO :

  1. Rendang

Makanan berasal dari Indonesia ini merupakan makanan terlezat di dunia berada di peringkat pertama. Rendang biasanya terbuat dari daging dan dimasak dengan santan hingga kuahnya kering. Cara memasak rendang asal Sumatera Barat membutuhkan waktu lama dengan santan dan rempah. Proses ini melambangkan filosofi kesabaran dan gotong royong. Masuk daftar UNESCO pada tahun 2013.

  1. Nasi Goreng
    Nasi Goreng identik memanfaatkan nasi sisa sehari sebelumnya. Menu rakyat dengan bumbu cabe rawit, cabe merah, kemiri, bawang merah dan bawang putih sangat menggugah selera. Tambahan terasi semakin memperkuat rasa membuat sajian Nasi Goreng semakin populer secara global. Nasi Goreng menjadi ikon kuliner dunia sejak 2015.

3. Lumpia

Jajanan khas Semarang Jawa Tengah, mendapat pengakuan warisan budaya Indonesia oleh UNESCO sejak 2014. Lumpia merupakan makanan berisi rebung (bambu muda) dengan tambahan telur. Sepotong lumpia dengan pendamping saus tauco atau batang daun bawang. Secara umum, menikmati lumpia dengan cabe rawit hijau.

Lumpia. Foto Visit Jawa Tengah
Lumpia. Foto Visit Jawa Tengah
  1. Tempe
    Lauk pauk berbahan kedelai fermentasi merupakan salah satu sumber protein nabati murah meriah. Makanan khas Indonesia ini juga kaya akan protein dan gizi di dalamnya. Tempe menjadi simbol pangan sehat berkelanjutan UNESCO sejak 2015. (*)
Tempe Tradisional Buleleng /dok.humasbuleleng

Read more

Local News