Rabu, Juni 18, 2025

Enam Kunci Kementan Wujudkan Swasembada Gula Nasional

Share

PanenTalks, Jakarta- Kementerian Pertanian Republik Indonesia menerapkan enam strategi kunci mewujudkan swasembada gula nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membeberkan, pelaksanaan keenam strategi tersebut membutuhkan kerja sama lintas sektor, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, maupun swasta.

“Alhamdulillah, kita bekerja keras dan bergandengan tangan. Ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Ini adalah PR kita bersama. Termasuk ada Pak Plt. Gubernur, ada juga PTPN. Kita kolaborasi, pasti bisa,” kata Mentan Amran mengutip pertanian.go.id.

Strategi kunci meliputi melakukan penguatan penyuluhan kepada petani, memperbaiki sistem pengelolaan perkebunan tebu, menyediakan sarana produksi termasuk memberikan kemudahan akses pupuk. Berikutnya irigasi, pengelolaan tanah danharga harus menguntungkan petani.

“Kalau ini diberesin semua, swasembada jadi kenyataan,” kata Mentan Amran.

Dia melanjutkan, strategi fokus eningkatan produktivitas, efisiensi budidaya, pemberdayaan petani secara berkelanjutan dan peningkatan pendapatan petani tebu.

“Kita fokus tebu, semoga 2 hingga 3 tahun, paling lambat 4 atau 5 tahun, Indonesia bisa mulai meraih swasembada gula,” kata Mentan.

Mentan Amran juga bertekad untuk meningkatkan produktivitas gula nasional yang saat ini masih di kisaran 4 ton per hektar. Data menunjukkan produksi gula per hektar sempat menembus angka 14 ton, yakni terjadi pada era 1930-an.

“Doakan mudah-mudahan minimal produksi gula kita bisa seperti jaman dulu lagi, minimal 14 ton lah produksinya,” ujar Mentan Amran dengan optimis.

Selain itu, melihat tren produksi saat ini, Mentan Amran juga optimis kebutuhan gula konsumsi dalam negeri mampu tercukupi sepenuhnya paling lambat di tahun 2026.

“Kita penuhi dulu gula konsumsi. Kalau tadi Pak Dirut bilang, paling lambat tahun depan gula konsumsi sudah beres. Tapi jangan hanya gula konsumsi. Kita kejar juga gula industri. Kalau ini berhasil, kita bisa menghemat devisa hingga Rp40 triliun,” tegas dia. (*)

Read more

Local News