PanenTalks, Denpasar– Suasana Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, pada Selasa (15/4) mendadak berdenyut semangat. Gubernur Bali, Wayan Koster, dengan lantang membuka gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2026.
Sorot matanya tajam, gesturnya penuh keyakinan, menandakan dimulainya babak baru pembangunan Pulau Dewata.
Di hadapan para pemangku kepentingan, Koster dengan penuh semangat mendeklarasikan komitmennya untuk bekerja “lebih keras dan lebih cepat”.
Visi besarnya jelas: membangun Bali dengan konsep “satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola”. Ia menekankan, meskipun kabupaten/kota memiliki otonomi, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama.
“Kita harus bersatu dan bersama-sama mewujudkan visi besar ini,” serunya, disambut anggukan setuju para hadirin.
Lebih jauh, Koster membeberkan sejumlah program prioritas yang akan digenjot habis-habisan.
Bukan hanya untuk lima tahun ke depan, namun juga sebagai fondasi kokoh bagi “Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125”.
“Hal fundamental telah dirancang, agenda pembangunan menjadi terarah. Kita akselerasi semua program, bekerja lebih cepat dan lebih keras agar pondasi kita menjadi kuat,” tegasnya dengan nada bersemangat.
Sejumlah program unggulan pun diumumkan, mulai dari masifnya penggunaan energi bersih terbarukan, ambisi swasembada dan diversifikasi pangan, upaya keras mengendalikan alih fungsi lahan yang kian mengkhawatirkan, hingga fokus pada peningkatan kesehatan masyarakat.
Tak ketinggalan, pembangunan infrastruktur strategis penunjang pariwisata juga menjadi prioritas utama. Koster mencontohkan pembangunan underpass untuk memecah kemacetan kronis di Denpasar dan Badung, serta rencana ambisius membangun subway yang akan mengubah wajah transportasi Bali.
Namun, pembangunan fisik saja tak cukup. Koster juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Bali. Program “satu keluarga satu sarjana” diprioritaskan bagi keluarga miskin, membuka asa bagi generasi muda untuk meraih pendidikan tinggi.
Bahkan, mimpi untuk menggratiskan biaya sekolah hingga tingkat SMA/SMK pun digaungkan, demi mencetak SDM Bali yang unggul, profesional, dan berdaya saing.
“Untuk itu kita harus gerak cepat, akhir 2029 semua pondasi sudah terbentuk sehingga pergerakan kita kedepannya akan lebih terarah dan tertata,” tandasnya dengan nada optimis.
Dari Jakarta, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Irjen. Pol. Purn. Sang Made Mahendra Jaya, turut memberikan arahan secara daring. Ia menekankan pentingnya inovasi dan akselerasi program unggulan daerah, serta meminta agar alokasi anggaran difokuskan pada target kinerja pelayanan publik, bukan sekadar pemerataan atau alokasi anggaran sebelumnya.
Sebagai daerah pariwisata kelas dunia, Bali juga diingatkan untuk mengatasi masalah klasik seperti kemacetan dan kebersihan lingkungan secara komprehensif.
Senada dengan hal itu, Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, mengidentifikasi sejumlah isu strategis yang perlu menjadi perhatian serius Bali.
Pembangunan manusia dan ekonomi wilayah non-metropolitan, tingginya pencemaran air dan alih fungsi lahan, menurunnya kualitas ekosistem pesisir, serta perlunya pengembangan sektor pertanian dan ekonomi kreatif untuk mendukung pariwisata berkelanjutan menjadi sorotan utama.
Pembukaan Musrenbang hari itu menjadi momentum penting bagi Bali. Hadir pula tokoh-tokoh penting seperti Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ketua MDA Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, para bupati/walikota se-Bali, Kepala Perangkat Daerah Provinsi Bali, Tim Percepatan Pembangunan, serta perwakilan instansi vertikal, BUMD/BUMN, dan berbagai lembaga/asosiasi kemasyarakatan.
Semangat persatuan dan tekad untuk membangun Bali yang lebih kuat tampak jelas di setiap wajah yang hadir. Musrenbang kali ini bukan sekadar agenda rutin, namun sebuah deklarasi komitmen untuk mewujudkan Bali yang gemilang di masa depan. (*)