PanenTalks, Denpasar – Festival Film Internasional Bali (Balinale) ke-18 resmi ditutup pada Jumat (6/6), mengakhiri perayaan sinema global yang berlangsung selama tujuh hari di Pulau Dewata.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang memimpin langsung acara penutupan, menyuarakan harapannya agar gelaran ini mampu memacu sineas Indonesia untuk terus berkarya dan meraih pengakuan di kancah internasional.
Dalam acara penutupan yang digelar dengan pertunjukan Layar Tancap tradisional di Sanur, Fadli Zon menekankan pentingnya Balinale sebagai platform bagi talenta lokal.
Ia berharap festival ini tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi, tetapi juga motivasi bagi sineas muda Indonesia untuk menghasilkan karya-karya berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global.
Dirinya sangat bangga dengan Balinale yang ke-18 ini. Festival ini adalah bukti nyata komitmen kita dalam mendukung perfilman Indonesia.
“Semoga para sineas kita bisa mengambil inspirasi dan terus berinovasi, sehingga karya-karya mereka bisa mendunia dan mengharumkan nama bangsa,” ujar Fadli Zon di hadapan para sutradara terkemuka, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan yang hadir.
Momen penutupan semakin meriah dengan pemutaran perdana dua film IMAX produksi Indonesia, “UNDER THE SEA” dan “BORN TO BE WILD”, yang menandai pengalaman sinematik IMAX 3D pertama di Bali. Hal ini, menurut Fadli Zon, menunjukkan potensi besar perfilman Indonesia untuk terus berkembang dan mengeksplorasi teknologi baru.
Sehari sebelum penutupan, dewan juri Balinale telah mengumumkan para pemenang dari lima kategori kompetisi film.
Dengan statusnya sebagai festival pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memenuhi syarat sebagai Academy Award® Qualifying Festival untuk Film Pendek Terbaik di tiga kategori, para pemenang film pendek Balinale kini memiliki kesempatan besar untuk dipertimbangkan dalam kompetisi Oscar®.
“Ini adalah kesempatan emas bagi sineas kita,” tambah Fadli Zon. “Kami berharap pencapaian ini dapat menginspirasi lebih banyak pembuat film Indonesia untuk menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai artistik tinggi yang diakui secara global.”
Balinale tahun ini menayangkan lebih dari 72 film dari 32 negara, termasuk 23 film Indonesia. Komitmen festival untuk mendukung pertumbuhan sinema independen serta mempromosikan beragam suara dan bakat kreatif di dunia perfilman diharapkan dapat terus berlanjut, sejalan dengan visi Menteri Kebudayaan untuk melihat perfilman Indonesia semakin berjaya di panggung internasional.(*)