Sabtu, September 27, 2025

FESTA 2025: Kumandhang Budaya dari Empat Penjuru Kota Yogya

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Festival Jogja Kota (FESTA) 2025 resmi dibuka pada Selasa, 5 Agustus 2025 di Main Entrance Taman Budaya Embung Giwangan. Pembukaan yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB ini menjadi momen awal dari rangkaian perayaan budaya kota yang memadukan semangat tradisi, kolaborasi lintas wilayah, dan narasi kebudayaan lokal.

Penampilan pembuka dari empat gadis penari yang membawakan tarian bertema Kumandhang menandai mulainya acara ini. Gerakan lembut dan ekspresif menjadi pengantar suasana perayaan yang sarat nilai-nilai budaya.

Kehadiran Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai tamu kehormatan yang mewakili semangat kolaborasi antar daerah dalam pelestarian pusaka budaya Indonesia.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menekankan bahwa FESTA tahun ini berbeda karena merupakan bagian dari rangkaian Rakernas XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

“Tahun ini, insya Allah akan hadir 68 anggota dari total 75 kota jaringan JKPI. Tema Kumandhang kami pilih sebagai upaya untuk menyuarakan nilai-nilai luhur budaya Yogyakarta,” ujar Yetti.

Ia menjelaskan bahwa festival ini melibatkan partisipasi masyarakat dari 14 kemantren di Yogyakarta, yang terkonsentrasi dalam empat kawasan cagar budaya utama: Kraton, Kotabaru, Pakualaman, dan Kotagede. Masing-masing kawasan ini memiliki peran penting.

“Kraton kita ketahui menjadi pusat spiritual Jawa, Pakualaman merepresentasikan keteguhan tradisi. Seadngkan Kotagede adalah jejak kota tua yang masih berdenyut dan Kotabaru mencerminkan pluralisme kota,” katanya.

“Tema Kumandhang sendiri mengandung makna yang dalam. Karena sebenarnya ojo lali kumandhang, artinya kita jangan lupa dengan hal-hal yang menjadi nilai-nilai luhur budaya Yogyakarta. Mulai dari semangat-semangat filosofi, gotong royong, kebersamaan. Kemudian kita kuatkan lagi dalam acara Festival Jogja Kota ini, supaya dari leluhur itulah yang kemudian membangun kita bersama,” tuturnya.

Angkat Potensi Lokal

FESTA 2025 juga menghadirkan booth “Warung Kota” di berbagai wilayah sebagai representasi visual dan kuliner dari masing-masing kawasan. Selain itu, masyarakat dapat menikmati suguhan musik kampung yang menampilkan kekayaan musikal dari warga lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menyerahkan tumpeng kepada perwakilan kawasan cagar budaya di Kota Yogyakarta yang mengikuti FESTA 2025. (dok:pemkotyogya)

Pemotongan tumpeng nasi kuning oleh Yetti menjadi simbol peresmian pembukaan. Yetti memberikan potongan tumpeng tersebut kepada perwakilan dari empat kawasan cagar budaya Kotagede, Pakualaman, Kraton dan Kotabaru.

Simbolisasi kemudian berlanjut dengan pemberian kendi oleh para penari kepada empat perwakilan kawasan tersebut. Kendi berisi air kemudian ditumpahkan menjadi lambang mata air kehidupan dan semangat kerja sama lintas wilayah.

Dengan semangat resiliensi dan kolaborasi, FESTA 2025 harapannya bisa menjadi ruang pertemuan antar masyarakat dan wilayah. Tidak hanya merayakan budaya tetapi juga memperkuat jejaring kota pusaka dalam konteks kekinian. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News