PanenTalks, Kulon Progo – Kalurahan Salamrejo menggelar Festival Pangan dan Gelar Potensi Budaya 2025 di Lapangan Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo. Acara yang berlangsung pada Sabtu 2 Agustus hingga Minggu 3 Agustus merupakan peringatan Hari Ulang Tahun Kalurahan Salamrejo ke-92.
Event ini memamerkan beragam potensi lokal. Mulai dari produk UMKM, hasil pertanian, hingga sajian kuliner khas seperti onde-onde dan jagung bakar gratis.
Festival juga menyediakan bazar sembako murah serta menampilkan pertunjukan seni budaya pada sore harinya. Kelompok wanita tani (KWT), BUMDes, komunitas lokal, hingga pelaku UMKM dari wilayah Kapanewon Sentolo mengisi stand pameran.
Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk menampilkan potensi budaya dan ekonomi lokal, sekaligus memperkuat sinergi antara pelestarian tradisi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penampilan kerawitan dari siswa SDN Lebeng dan sambutan serta pembukaan resmi oleh Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko membuka festival ini.
Lurah Salamrejo, Dani Pristiawan menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak, terutama Dinas Koperasi dan UKM DIY yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
Ia berharap sinergi program mandiri pangan dari pemerintah pusat dapat terus mendorong kesejahteraan masyarakat Salamrejo.
“Kami ingin menyelaraskan program mandiri pangan dengan kegiatan tahunan yang sudah kami gelar,” ujar Dani.
“Beberapa UMKM dari wilayah Kapanewon Sentolo juga hadir. Kami berharap ekonomi bisa terus berputar dan memberi semangat bagi warga Salamrejo dan sekitarnya,” ujar dia.
Ia berharap festival ini bisa menjadi pendorong semangat warga Salamrejo dan sekitarnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi yang ada. Salah satu potensi unggulan dalam kegiatan ini adalah komoditas jagung, yang telah menjadi ikon pertanian lokal di Salamrejo.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan desa yang tidak hanya berbudaya, tetapi juga mandiri secara ekonomi. Harapannya, Festival Pangan dan Gelar Potensi Budaya ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan Potensi Desa
Tim Monitoring Kundha Kebudayaan DIY, Edi Sujatmiko, turut memberikan apresiasi terhadap semangat gotong royong masyarakat Salamrejo dalam menyelenggarakan festival ini. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga bentuk konkret pengembangan potensi ekonomi desa.
“Festival Pangan ini menampilkan kekayaan lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat desa. Kebudayaan tidak hanya soal kesenian, tapi juga menyangkut ekonomi, pertanian, dan kewirausahaan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa bangga dan bahagia melihat banyaknya produk unggulan yang telah menjadi bagian dari identitas lokal masyarakat Salamrejo. Festival ini bisa menjadi ajang pemasaran bagi produk-produk lokal agar dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, menyampaikan harapan agar Salamrejo terus tumbuh menjadi desa yang maju, adem ayem, dan sejahtera.
Ia juga menekankan pentingnya merawat budaya lokal di tengah arus modernisasi, serta meningkatkan daya saing produk lokal melalui penguatan pemasaran.
“Karya-karya masyarakat kita hebat, hanya saja masih perlu meningkatkan model pemasarannya. Kita dorong bersama dari lokal ke nasional, bahkan global,” ucap Ambar.
Ambar juga mengapresiasi penyelenggaraan acara yang rapi dan bersih. Ini menjadi cerminan kesiapan Salamrejo menjadi desa yang terbuka dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Pemukulan gong dan pemotongan tumpeng nasi jagung, yang menjadi simbol penguatan jagung sebagai komoditas unggulan lokal membuka acara ini.
Usai acara pembukaan, Ambar Purwoko mendampingi tamu undangan berkeliling mengunjungi stand UMKM yang menampilkan produk unggulan dari berbagai kelompok usaha masyarakat, termasuk olahan berbahan dasar jagung.
Ada harapan festival ini dapat memperkuat identitas budaya, memperluas jangkauan pemasaran produk lokal, dan mendorong ekonomi kerakyatan berbasis potensi desa. (*)

