PanenTalks, Temanggung – Ratusan petani kopi di Kabupaten Temanggung mengikuti ritual tumpengan Festival Petik Kopi, belum lama ini.
Melansir dari temanggungkab.go.id, para petani membawa gunungan tersusun dari hasil bumi, tumpeng dan ingkung ayam jantan, aneka lauk dan buah. Selain itu, tak ketinggalan minuman kopi Robusta.
Semakin menambah syahdu festival, iringan gending Jawa melantunkan kidung doa dan pemujaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Seniman mengangkat harapan kehidupan semakin menambah khidmat prosesi.
“Festival sebagai wujud syukur petani atas segala nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa, atas mulainya panen kopi Robusta merupakan kopi andalan Kabupaten Temanggung,” ungkap Ketua Panitia Festival Petik Kopi, Musiran.
Dia mengharapkan, hasil kopi pada tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, baik produksi maupun kualitasnya. Ke depan, lanjut dia, festival ini menjadi ikon budaya maupun tradisi dari masyarakat Gemawang dan Temanggung.
“Kami juga selenggarakan lomba, seperti lomba kopi dengan hasil terbaik, maupun lomba ternak. Lomba ini untuk menambah semangat petani bertani,” lanjutnya.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan mengatakan, Festival Petik Kopi di tingkat kecamatan ini terus terlaksana sebagai wujud syukur atas limpahan karunia.
“Kami berdoa pada musim petik 2025 ini hasilnya baik, harga naik dan jangan lupa, kualitas dipertahankan, jangan sampai petik hijau,” tandasnya.
Bupati juga mengajak petani untuk menjaga kualitas kopi dan meningkatkan harga jual. Dia menilai, kesejahteraan petani akan berdampak bersamaan dengan harga jual pasar tinggi.
“Kualitas kopi kita sangat baik, dengan hilirisasi tepat, branding kopi Temanggung bisa bersaing dengan kopi asal daerah lain yang sudah punya nama,” katanya.
Dia berpesan, penataan manajemen keluarga para petani sebaik mungkin karena pemerintah tidak bisa menentukan harga pasar. Pemkab Temanggung selalu mendukung pengembangan kopi. (*)
