Senin, Juli 28, 2025

Gallery Welas Asih, Simpan Ribuan Geguritan Bernilai Luhur

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Gallery Welas Asih milik budayawan Handoyo Wibowo menyimpan koleksi luar biasa berupa 4.000 karya geguritan hasil cipta selama puluhan tahun.

Handoyo Wibowo –Koh Hwat,sapaan akrabnya– menjelaskan bahwa ribuan geguritan yang ia ciptakan adalah buah dari perjalanan hidup, pengamatan, serta perenungannya selama bertahun-tahun.

“Gallery Welas Asih bukan hanya ruang pajang, tetapi juga ruang edukasi dan kontemplasi,” ujarnya

Seluruh geguritan yang ada bertemakan kehidupan, kemanusiaan, spiritualitas, dan kritik sosial.

“Saya ingin budaya Jawa tetap hidup di tengah arus modernisasi. Geguritan adalah cara saya menyuarakan nilai-nilai luhur itu kepada masyarakat,” tuturnya.

Ia berharap geguritan-geguritan ini dapat menjadi media untuk berbagi kebaikan, menyentuh hati pembaca, dan menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan.

Kunjungan Wali Kota Yogyakarta

Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo, bersama Komandan Kodim 0734/Kota Yogya, Kolonel Inf. Arif Setiyono, mengunjungi galeri yang terletak di Jalan Veteran No. 78, Yogyakarta pada Sabtu, 26 Juli 2025

Setibanya di galeri, Wali Kota Hasto Wardoyo disambut langsung oleh Koh Hwat. Suasana hangat dan penuh keakraban langsung terasa.

Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo saat mengunjungi Gallery Welas Asih milik budayawan Handoyo Wibowo. (dok:pemkotyogya)

Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan sebuah apresiasi mendalam terhadap upaya Koh Hwat dalam melestarikan dan mengembangkan geguritan sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa.

Selama berkeliling galeri, Hasto tampak sangat terkesima dengan ribuan karya geguritan yang terpajang rapi di dinding-dinding dalam bingkai indah. Setiap geguritan, yang merupakan puisi Jawa penuh makna dan menunjukkan kekayaan batin serta kepekaan sosial Koh Hwat.

Geguritan-geguritan tersebut tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga mengandung pesan-pesan moral, kritik sosial, dan renungan kehidupan yang mendalam.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo menyampaikan kekagumannya atas dedikasi Koh Hwat dalam merawat dan menghidupkan bahasa serta sastra Jawa.

“Ini bukan hanya soal karya seni, tetapi ini adalah bentuk cinta luar biasa terhadap budaya Jawa. 4.000 geguritan adalah bukti ketekunan, konsistensi, dan jiwa kepedulian budaya yang patut jadi inspirasi,” ujarnya.

Aset Budaya Tak Ternilai

Hasto menambahkan bahwa karya-karya Koh Hwat merupakan aset budaya yang tak ternilai bagi Kota Yogyakarta, bahkan Indonesia.

“Geguritan-geguritan ini bukan hanya sekadar tulisan, tapi juga cerminan dari pemikiran, perasaan, dan kepedulian Koh Hwat terhadap sesama dan lingkungan. Ini adalah warisan yang patut kita lestarikan dan jadikan inspirasi,” tambahnya.

Gallery Welas Asih yang berisi 4000 geguritan karya Koh Hwat. (dok:pemkotyogya)

Menurutnya, karya-karya seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter masyarakat, khususnya generasi muda.

“Budaya adalah benteng bangsa. Guritan dari Koh Hwat sejalan dengan semangat kebangsaan membangun Indonesia dari akar budaya sendiri,” katanya.

Kunjungan ini juga diisi dengan dialog budaya singkat dan pembacaan salah satu geguritan oleh Koh Hwat sendiri. (*)

Read more

Local News