PanenTalks, Singaraja – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melalui pengabdian kepada masyarakat meluncurkan inovasi edukatif berbasis kearifan lokal.
Program bertajuk “Gamifikasi Weda: Menyemai Keterampilan Sosial Emosional dan Pemecahan Masalah Anak Terlantar Panti Asuhan Destawan melalui Gamification Approach Bernuansa Matematika Weda” berhasil meraih pendanaan bergengsi dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025.
Program ini merupakan manifestasi dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM).
Inovasi “Gamifikasi Weda” diketuai mahasiswa lintas jurusan, Gek Ayu Prabha Indah Cahya Dewi, bersama timnya: Kadek Melani Patikasari, Ni Made Sukma Dewi, I Kadek Pareanto, dan Apilliza Nafalia. Tim ini mendapatkan bimbingan dan dukungan penuh dari dosen pendamping, Dr. I Putu Pasek Suryawan.
Melansir undiksha.ac.id, “Gamifikasi Weda” dirancang secara khusus untuk membantu anak-anak di Panti Asuhan Destawan mengembangkan dua keterampilan krusial: keterampilan sosial emosional dan kemampuan pemecahan masalah.
Melalui pendekatan gamifikasi—yaitu penerapan elemen permainan dalam konteks non-permainan—program ini mengusung konsep matematika weda.
Anak-anak diajak terlibat dalam serangkaian aktivitas matematika berbasis permainan kelompok yang menyenangkan dan bermakna.
Permainan ini secara cerdas memadukan unsur logika berhitung, kreativitas, dan nilai-nilai kearifan lokal.
"Melalui interaksi dalam permainan, anak-anak tidak hanya belajar berhitung dan berpikir logis, tetapi juga melatih kemampuan mengelola emosi, bekerja sama, dan menyelesaikan masalah secara konstruktif," demikian keterangan yang disampaikan tim pelaksana.
Program ini berlangsung intensif dari Juli hingga Oktober 2025. Proses pelaksanaannya melibatkan kolaborasi aktif dengan pengelola panti, mulai dari tahap perencanaan, penyuluhan, hingga pelatihan langsung kepada anak-anak.
Melalui “Gamifikasi Weda,” Undiksha tidak hanya memperkenalkan metode pembelajaran inovatif yang berakar pada budaya lokal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif yang berdampak langsung pada kesejahteraan sosial dan emosional anak-anak panti.
Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa matematika, jika disampaikan dengan cara yang tepat, dapat menjadi jembatan untuk membangun keterampilan hidup dan harapan baru bagi generasi muda yang kurang beruntung secara sosial.
Program ini diharapkan dapat berkelanjutan, menciptakan model pembelajaran yang dapat diadopsi oleh panti asuhan atau lembaga pendidikan lain yang memiliki kebutuhan serupa. (*)