Senin, Agustus 18, 2025

Gelaran PKB ke-47: Wadah UMKM Bali Berdaya Saing Global!

Share

PanenTalks, Denpasar – Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun ini bukan sekadar perayaan seni budaya, melainkan juga panggung gemilang bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Komitmen PKB sebagai lokomotif ekonomi kerakyatan dibuktikan dengan peningkatan kualitas penataan stan UMKM yang banjir pujian.

Ketut Kresna Dharma Wijaya, pelaku UMKM perhiasan dari Mambal, Badung, menyebut PKB 2025 sebagai penyelenggaraan terbaik yang pernah ia ikuti. “Tahun ini stand-nya paling bagus. Lebih luas, representatif, dan nyaman, baik untuk penjual maupun pembeli,” ujar Kresna dalam Podcast Creative Talk PKB 2025, Senin (23/6).

Tak hanya dari segi desain dan kenyamanan, terobosan paling mencolok tahun ini adalah hadirnya stan UMKM gratis. Sebuah langkah revolusioner yang disebut Kresna sangat membantu promosi dan menekan biaya produksi.

Sejak beberapa hari penyelenggaraan, Kresna menyaksikan lonjakan pengunjung yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Ini terobosan luar biasa. UMKM sangat terbantu dengan stand gratis. Penjualan meningkat, promosi berjalan, dan kualitas produk tetap terjaga,” tambahnya antusias.

Keberhasilan ini tak lepas dari perhatian serius Pemerintah Provinsi Bali, khususnya melalui Dekranasda yang diketuai oleh Ibu Putri Suastini Koster. Konsep “barang berkualitas, harga pantas” yang diusung Dekranasda dinilai sangat tepat sasaran dan memperkuat daya saing UMKM Bali.

“Arahan Ibu Ketua Dekranasda jelas: UMKM harus hadir dengan kualitas terbaik namun tetap terjangkau. PKB menjadi ajang promosi efektif, karena produk kami dijual lebih murah dari harga toko tapi tetap unggul,” jelas Kresna.

Kresna sendiri membawa perhiasan permata Pulaki, berbahan emas, perak, dan batu mulia seperti mirah, rambut sedana, kecubung, dan safir. Produknya tak hanya bernilai estetika tinggi, namun juga kaya akan makna budaya dan spiritual dalam upacara adat Bali.

Dengan kualitas stan dan dukungan pemerintah yang luar biasa, Kresna berharap Pemprov Bali terus melanjutkan perhatian ini, termasuk wacana pribadinya untuk pendirian museum batu permata dan batu mulia sebagai pusat pelestarian budaya dan edukasi.

“Dengan kualitas stand seperti sekarang dan dukungan dari pemerintah, UMKM merasa benar-benar dihargai. Semoga ke depan perhatian seperti ini bisa terus dilanjutkan dan diperluas,” pungkasnya.

PKB 2025 dengan gemilang menegaskan perannya bukan hanya sebagai perayaan seni, melainkan juga motor penggerak ekonomi kerakyatan yang memberi ruang layak, dukungan penuh, dan penghargaan nyata bagi UMKM. (*)

Read more

Local News