Kamis, Juni 19, 2025

Gerakan Pangan Murah Capai 2.815 Titik

Share

PanenTalks, Bekasi – Pemerintah terus mengintensifkan langkah konkret dalam menstabilkan fluktuasi harga pangan strategis melalui kolaborasi lintas sektor.

Salah satunya diwujudkan dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang kembali digelar Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) pada Rabu (30/4/2025), bekerja sama dengan Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) serta Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Daerah (FKLPID) Jawa Barat.

Kegiatan GPM kali ini berlangsung di Balai Latihan Kerja Kompetensi Bekasi, Jawa Barat. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi hadir langsung dan menyampaikan bahwa program ini mendapat perhatian khusus dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Hari ini saya hadir mewakili Wakil Presiden Mas Gibran. Beliau mohon maaf karena tidak bisa hadir, dan meminta saya menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak,” ujar Arief.

Arief menjelaskan bahwa sepanjang Januari hingga 29 April 2025, Gerakan Pangan Murah telah digelar sebanyak 2.815 kali di 31 provinsi dan 244 kabupaten/kota di Indonesia. GPM menjadi salah satu strategi utama pemerintah dalam menyediakan pangan pokok strategis yang terjangkau dan berkualitas untuk masyarakat.

“GPM seperti hari ini sudah lebih dari 2 ribuan kali. Ini bentuk nyata kolaborasi pemerintah pusat dan daerah bersama stakeholder pangan,” ujarnya.

Peningkatan intensitas GPM dilakukan terutama pada momentum puncak konsumsi masyarakat seperti Ramadan dan Idulfitri. Pada Maret 2025 yang bertepatan dengan Ramadan, pemerintah bersama mitra menggelar 1.731 kali GPM, sebagai bagian dari upaya menjaga pasokan dan harga tetap stabil.

Langkah ini terbukti efektif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi komponen volatile food pada Maret 2025 tercatat hanya 0,37 persen (year-on-year), jauh lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang mencapai 10,33 persen.

“Kita sudah berhasil melalui Ramadan dan Lebaran dengan sangat baik. Inflasi pangan terkendali, stok beras surplus, dan harga stabil. Ini hasil kerja bersama seluruh elemen, mulai dari Kementerian Pertanian, Bulog, TNI, Polri, hingga pemerintah daerah,” kata Arief.

Ia juga menekankan bahwa pemerintah kini memiliki stok beras terbaik sepanjang sejarah, dengan cadangan Bulog yang mencapai 3,3 juta ton. Keberhasilan ini disebutnya sebagai bagian dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.

“Ketahanan pangan yang kita dorong adalah yang berbasis produksi dalam negeri. Apapun yang bisa diproduksi di dalam negeri, itu yang kita maksimalkan. Ini demi ekonomi nasional yang kuat dan mandiri,” tegas Arief.

Melalui GPM dan penguatan koordinasi nasional, NFA terus mendorong akses pangan murah yang merata hingga pelosok tanah air, sekaligus menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan strategis sebagai fondasi penting ketahanan nasional.

Read more

Local News