Sabtu, September 27, 2025

Gerakan Pangan Murah Serentak Digelar di 14 Kemantren

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemkot Yogyakarta bersama Bulog Yogyakarta mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini serentak berlangsung di 14 kemantren pada Sabtu, 30 Agustus 2025. GPM juga menjadi salah satu upaya dalam menjaga stabilisasi harga dan pasokan beras. Terutama setelah ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium naik.

Kegiatan itu juga mendukung GPM serentak seluruh Indonesia dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI.

Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta, Patricia Heny Dian Anitasari mengatakan GPM menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), minyak goreng dan gula pasir. Bulog wilayah Yogyakarta yang menyediakan semua komoditas itu.

“Ini bagian dari bagaimana kita menstabilkan harga di Kota Yogyakarta untuk komoditas beras, minyak dan gula pasir,” kata Heny di Kemantren Umbulharjo.

Dia menyebut ketersediaan stok beras dari Bulog ada sekitar 14 ton yang akan distribusikan ke 14 kemantren di Kota Yogyakarta. Menurutnya untuk harga beras di Kota Yogyakarta tidak ada fluktuasi yang tinggi dan masih bisa terkendali.

Kegiatan GPM serentak di Kemantren Umbulharjo juga mengikuti GPM serentak nasional secara daring. Jajaran Pemkot Yogyakarta, Bulog DIY, TNI/ Polri dan para pihak terkait juga berkesempatan langsung berdialog dengan jajaran Menteri yang mengikuti GPM serentak nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi menyampaikan komoditas pangan dalam GPM harganya lebih murah dari harga di pasaran. Dia mencontohkan untuk beras medium atau SPHP dari Bulog di harga Rp 11.300/kg. Sedangkan harga beras SPHP di pasaran sekitar Rp 11.800/kg. Penjualan beras SPHP ini dalam kemasan 5 kg.

Warga saat memilih produk komoditas pangan yang akan dibeli dalam kegiatan GPM serentak salah satunya di Kemantren Umbulharjo. (dok:pemkotyogya)

“Berdasarkan pengalaman-pengalaman gerakan pangan murah tahun-tahun sebelumnya berasnya akan habis sekitar dua sampai tiga kuintal per kemantren. Kita juga membatasi pembelian. Kalau tidak, nanti khawatir ada yang memborong dan menjualnya lagi. Yang pasti bahwa Bulog menyediakan berapa pun yang masyarakat butuhkan,” terang Sukidi.

Sambutan Positif dari Masyarakat

Kegiatan GPM serentak itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat Kota Yogyakarta. Terbukti masyarakat datang dan pergi membeli beras, minyak goreng dan gula pasir. Salah seorang warga Umbulharjo Sajinah merasa terbantu dengan kegiatan GPM. Dia bisa mendapatkan beras SPHP dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran.

“Saya mengucapkan terima kasih adanya pangan murah ini. Mudah-mudahan selanjutnya kita berharap ada lagi. Karena terbantu adanya ini. Dari segi harga, di bawah yang di luar. Selisihnya sekitar dua ribu,” ucap Sajinah. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News