PanenTalks, Gianyar– Sorak sorai penonton meramaikan Sasana Tinju Wake Boxing Club, Gianyar, saat 29 pertandingan final kategori junior dan senior, putra dan putri, mengakhiri perhelatan akbar Gianyar Open 2025 pada Minggu, 29 Juni 2025.
Kejuaraan tingkat nasional digagas Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Gianyar ini sukses menjaring atlet-atlet tinju potensial yang siap berlaga di Porprov Bali September mendatang.
Pelatih tinju Gianyar, Julio Bria, dengan bangga menyatakan peningkatan performa atlet-atlet Bali.
“Catatan saya sebagai pelatih, atlet tinju Bali mulai menunjukkan peningkatan.
Mereka bisa bersaing dengan atlet dari Papua dan NTT di kejuaraan ini,” ujar Julio Bria, yang juga merupakan atlet tinju profesional.
Terbukti, dari 29 final, delapan petinju Bali berhasil melaju hingga babak puncak, dengan delapan atlet dari Gianyar, empat dari Denpasar, dan dua dari Jembrana.
Gianyar Open 2025 tak hanya menjadi ajang unjuk gigi, tetapi juga wadah penting bagi para petinju Bali untuk mengukur kemampuan taktik, skill, dan mental bertanding sebelum terjun ke Porprov dan Pra-PON.
“Potensi atlet tinju Gianyar sangat besar. Kalau diasah lagi, dua hingga tiga tahun ke depan bisa bersaing di kejuaraan lebih tinggi,” tambah Julio Bria penuh keyakinan.
Kejuaraan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat, 27 Juni hingga Minggu, 29 Juni 2025, dibuka gratis untuk umum dari pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA. Antusiasme warga, khususnya di hari pertama, sangat tinggi, didorong oleh popularitas olahraga tinju di Gianyar dan bertepatan dengan masa libur panjang sekolah.
Ketua Panitia sekaligus Sekretaris Pertina Gianyar, Rini Mulyani, mengungkapkan bahwa total 140 atlet, baik junior maupun senior, putra dan putri, turut serta dalam ajang ini. “Peserta junior sekitar 74 atlet, cukup antusias terutama yang junior ini,” kata Rini.
Tujuan utama kejuaraan ini adalah menjaring atlet tinju berbakat, meningkatkan prestasi, mempromosikan olahraga tinju di Kabupaten Gianyar, serta menjadi ajang seleksi menuju kompetisi yang lebih tinggi.
Bagi Pertina Gianyar, Gianyar Open 2025 adalah pemanasan krusial jelang Porprov Bali 2025. “Kami dari Pertina Gianyar ingin uji tanding menambah pengalaman untuk persiapan Porprov Bali September mendatang,” tutup Rini.
Menariknya, dua buah hati Julio Bria dan Rini Mulyani, Michelle Robertha Bria (kelas putri 46-48 kg) dan Julio Bria Junior (kelas putra 32 kg), turut meramaikan ajang ini. Julio Bria, peraih perak PON XX Papua, menegaskan target mereka menjadikan Gianyar Open sebagai ajang tahunan untuk terus menjaring bibit-bibit unggul tinju daerah.
Di bawah kepemimpinan Ketua Pertina Gianyar dan pendiri Wake Boxing, Ketut Purnama, Gianyar Open Boxing lebih dari sekadar kompetisi—ini adalah momentum kebangkitan tinju di Pulau Dewata.
“Kami memiliki misi besar: meningkatkan daya saing dan memperkaya pengalaman para petinju muda,” ujar Purnama dengan semangat membara. “Ajang perdana ini telah menarik atensi luar biasa, dengan partisipasi petinju dari seluruh pelosok Indonesia, bahkan dari wilayah Timur!”
Purnama tidak menampik tantangan dalam pengembangan atlet, seperti masalah pendanaan dan minimnya minat anak-anak yang belum sepenuhnya mengenal potensi olahraga tinju.
Namun, ia bangga dengan perkembangan Wake Boxing yang kini memiliki 25 petarung muda dari hanya dua tahun lalu. “Ini adalah bukti bahwa gairah tinju di Gianyar mulai tumbuh, bahkan memicu munculnya sasana-sasana baru!”
Visi Purnama jelas: menyiapkan bibit-bibit unggul, baik untuk jalur profesional maupun non-profesional. Gianyar telah menunjukkan taringnya dengan enam medali emas di Porjar Bali lalu, dan kini menargetkan tiga hingga empat emas di Porprov mendatang.
Salah satu tantangan besar lainnya adalah minimnya partisipasi petinju putri dan dukungan orang tua akibat persepsi bahwa tinju adalah olahraga keras. “Padahal, risiko cedera ada di setiap olahraga, tak hanya tinju,” jelas Purnama.
Ke depan, Purnama berencana menggelar kejuaraan antar sasana dengan nama baru: Wake Open Boxing, menandai langkah maju tinju Gianyar menuju level yang lebih tinggi. (*)