PanenTalks, Gianyar – Pemerintah Kabupaten Gianyar meluncurkan Blueprint Kawasan Digital Tirta Empul, sebuah inisiatif strategis untuk memodernisasi pengelolaan pariwisata melalui digitalisasi.
Peluncuran ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat perluasan digitalisasi ekonomi dan keuangan di Gianyar.
Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, menyatakan bahwa pengembangan kawasan digital ini bertujuan menjadikan Tirta Empul sebagai model percontohan destinasi wisata berbasis digital di Bali.
Blueprint ini mencakup berbagai aspek, mulai dari sistem pembayaran non-tunai untuk tiket masuk, parkir, hingga transaksi UMKM di sekitar area, yang semuanya terintegrasi dengan teknologi digital.
“Implementasi kawasan digital ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata sekaligus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan melalui layanan digital yang cepat dan efisien,” ujar Mayun.
Hal itu terungkap dalam High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Gianyar, (11/08) yang diadakan di Kantor Bupati Gianyar. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Buleleng, Anak Agung Gde Mayun, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, Direktur Operasional BPD Bali, Ida Bagus Gede Setiayasa, dan mitra kerja utama terkait lainnya.
Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, dan Bank BPD Bali.
Advisor BI Provinsi Bali, Indra Gunawan Sutarto, mengapresiasi capaian digitalisasi di Gianyar yang telah mencatat skor Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) sebesar 98,3% pada Semester II 2024.
“Penguatan kawasan digital, terutama melalui implementasi Blueprint Tirta Empul, menjadi salah satu strategi utama untuk mempercepat digitalisasi transaksi keuangan daerah,” kata Indra.
Ia menambahkan, BI akan terus mendukung Gianyar dalam penyusunan roadmap dan penguatan kebijakan pembayaran non-tunai untuk mencapai target Bali sebagai “Pulau Digital.”
Bank BPD Bali juga memainkan peran kunci dalam digitalisasi ini dengan mengimplementasikan berbagai layanan seperti e-ticket pariwisata dan QRIS pasar.
Direktur Operasional BPD Bali, Ida Bagus Gede Setiayasa, menjelaskan bahwa banknya tidak hanya menyediakan infrastruktur, tetapi juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelaku usaha dan masyarakat untuk mendorong adopsi transaksi digital secara lebih luas.
Dengan langkah-langkah ini, Gianyar berupaya mengintegrasikan pariwisata dengan teknologi digital untuk menciptakan ekosistem wisata yang lebih modern, transparan, dan berkelanjutan.(*)