PanenTalks, Yogyakarta — Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menekankan pentingnya percepatan swasembada gula nasional dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, Selasa 8 Juli 2025.
“Dari Pak Presiden sudah memberikan instruksi tahun depan harus swasembada gula konsumsi dan juga di 2027, paling lambat 2028, kita harus benar-benar swasembada gula,” tegas dia.
Wapres juga mengangkat sejumlah tantangan masih menghambat pencapaian target saat di Lanud Adisutjipto. Mulai dari distribusi pupuk, ketersediaan bibit, hingga praktik mafia di sektor pangan.
“Kita ingin memastikan yang namanya masalah air, pupuk, bibit, masalah harga, mafia ini semua bisa terselesaikan,” ujarnya.
Menurut Gibran, perbaikan sektor pertanian tak cukup hanya mengandalkan alat berat dan modernisasi. Selain itu, membutuhkan dukungan dari kalangan muda dan akademisi.
Ia menyarankan pelibatan aktif mahasiswa dan peneliti dalam riset bibit unggul dan pengembangan energi berbasis tebu seperti etanol.
“Saya juga titip, ini Pak Menteri untuk lebih banyak melibatkan anak-anak muda, karena kita menggunakan mekanisasi alat-alat modern drone, jadi saya mohon juga lebih banyak anak-anak muda yang dilibatkan,” kata Gibran.
Gibran juga menyaksikan demonstrasi penggunaan teknologi drone dalam proses pemupukan dan pemetaan unsur hara. PT Pupuk Indonesia telah memamerkan teknologi ini sebagai bagian dari upaya modernisasi pertanian nasional.
“Jadi, untuk peningkatan produksi tentu kita tidak bisa lepas dari mekanisasi alat-alat modern. Karena sekali lagi, jika kita ada di lapangan yang diminta para petani itu pasti alat-alat,” tuturnya.
Gibran menambahkan, Yogyakarta sebagai kota pendidikan memiliki potensi besar dalam pengembangan riset dan inovasi pertanian.
“Lalu, karena di Jogja ini banyak akademisi orang-orang pintar tentunya, banyak melibatkan mereka untuk R&D, untuk pupuk, dan juga untuk nanti ke depan masalah hilirisasi,” tambahnya. (*)
Editor : Hendrati Hapsari
