PanenTalks, Bantul – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bahu-membahu meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Asrama D Gedung Math’am dan Rumah Pamong
Hadirnya gedung baru itu berada di komplek Kampus Terpadu Madrasah Muallimin Muhammadiyah Bantul, sekaligus sebuah babak baru dalam dunia pendidikan tengah diukir.
Lebih dari sekadar fondasi bangunan, momen ini adalah simbol sinergi dua kekuatan besar bangsa dalam mencetak generasi penerus yang berakhlak dan berilmu.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa inisiatif mulia ini bersemi dari jalinan silaturahmi yang hangat saat Safari Ramadhan. Gayung bersambut, aspirasi Muhammadiyah untuk memiliki fasilitas penunjang pendidikan yang memadai bagi para santri disambut dengan tangan terbuka oleh Golkar.
Lebih dari sekadar respons sesaat, langkah ini dilandasi oleh akar sejarah yang kuat antara kedua entitas. Bahlil dengan lugas mengingatkan, “Salah satu Sekber (Sekretariat Bersama) yang melahirkan Partai Golkar itu adalah Muhammadiyah,” sebuah pengakuan akan kontribusi besar Muhammadiyah dalam perjalanan bangsa.
Golkar memahami betul bahwa Muhammadiyah adalah garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menempa kader-kader masa depan melalui pendidikan berkualitas.
Kehadiran asrama yang representatif diyakini akan menjadi katalisator bagi terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan suportif. Target penyelesaian dalam waktu 10 bulan menjadi bukti keseriusan dan komitmen untuk segera mewujudkan impian ini.
Menariknya, Bahlil enggan menyebutkan secara spesifik anggaran yang dialokasikan.
Baginya, ini adalah “Hablum Minallah,” sebuah amal jariyah yang melampaui kalkulasi politik transaksional. Sebuah pesan mendalam bahwa niat tulus untuk kemajuan bangsa dan umat seharusnya menjadi kompas utama dalam setiap tindakan.
Senada dengan itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Madrasah Muallimin Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta, Khoiruddin Bashori, menegaskan prinsip inklusif Muhammadiyah yang siap berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat demi kemaslahatan yang lebih luas. Sambutan hangat atas uluran tangan Partai Golkar menjadi cerminan keterbukaan ini.
Ia bahkan membuka pintu bagi partisipasi pihak lain, baik institusi maupun individu, asalkan dilandasi niat yang sama: untuk kemajuan umat dan bangsa.
Pembangunan asrama ini bukan sekadar penambahan infrastruktur fisik. Ia adalah investasi jangka panjang dalam membentuk karakter dan intelektualitas generasi muda.
Sinergi antara kekuatan politik dan organisasi kemasyarakatan ini adalah oase harapan, menunjukkan bahwa dengan semangat gotong royong, impian akan pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa dapat menjadi kenyataan.
Menurut dia, gedung asrama bantuan DPP Partai Golkar ini rencananya terdapat empat lantai yang bisa menampung sebanyak 400 santri. Di komplek Kampus Terpadu tersebut juga telah berdiri asrama A, B dan C.
“Untuk pembangunan asrama ditargetkan selesai 10 bulan dimulai sejak sekarang. Pak Bahlil, pesan jangan sampai lewat 10 bulan, maka ini akan kita kawal pembangunannya,” katanya. (*)
Editor: Rahmat