Jumat, Oktober 3, 2025

Griya Batik Jogja: Gerbang Baru Warisan Dunia!

Share

PanenTalks, Yogyakarta -Peresmian Griya Batik Jogja Kota Batik Dunia menandai babak baru bagi pengembangan seni, budaya, dan industri batik di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pusat baru ini menegaskan komitmen Pemda DIY dan Dekranasda DIY dalam mempertahankan status Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia, gelar yang disematkan World Craft Council (WCC) sejak 2014.

Griya Batik secara resmi diluncurkan melalui soft launching pada Sabtu (23/5) di kawasan Kemantren Kraton. Ketua Harian Dekranasda DIY, GKBRAyA Paku Alam, membacakan sambutan GKR Hemas yang menjelaskan pendirian pusat dan ruang pamer itu adalah bentuk respons terhadap amanah besar di balik gelar Kota Batik Dunia.

“Predikat ini juga terkait tugas-tugas konservasi, pelestarian, pengembangan, dan pemberdayaan batik, baik sebagai seni maupun industri,” kata Gusti Putri.

“Harapan terbesar dengan hadirnya Griya Batik Jogja Kota Batik Dunia dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat dalam mengembangkan seni budaya batik,” ujar dia lagi.

Memajukan Budaya Kearifan Lokal

Lebih dari itu, griya juga berfungsi sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam memajukan budaya kearifan lokal, khususnya batik.

Melalui griya yang menjadi pusat batik, Dekranasda DIY juga akan membantu Pemda DIY dalam mengedukasi masyarakat, baik lokal, nasional, maupun komunitas internasional mengenai batik.

“Tempat ini juga menjadi ruang pamer bagi batik-batik Yogyakarta dan merupakan embrio museum batik Jogja yang sudah kami cita-citakan,” tutur Gusti Putri.

Ruang pamer Batik di Griya Batik Jogja. (dok:pemdadiy)

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati mengatakan keberadaan pusat batik ini sebagai langkah strategis memperkuat nilai sejarah, tradisi, dan budaya Jogja.

“Ini akan menjadi simbol kolaborasi antara Pemda DIY, Dekranasda, komunitas, dan para pengrajin batik. Sekaligus ini adalah bagian dari upaya pemberdayaan industri kecil dan pelestarian budaya,” ujarnya.

Yuna pun mengungkapkan harapan agar kehadiran pusat pamer batik ini mampu menjadi pusat edukasi batik bagi masyarakat luas, terutama bagi generasi muda.

Ruang pamer itu akan menampilkan dari berbagai koleksi batik dari Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman.(*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News