Senin, Agustus 18, 2025

Gubernur Wayan Koster Bina MPIG Demi Lindungi Petani Kopi

Share

PanenTalks, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan kesediaan menjadi pembina pada Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Kintamani. Ini menjadikan masa depan kopi Arabika Kintamani di Bali kian cerah.

Gubernur langsung menyampaikan komitmen penting saat menerima rombongan Badan Pengelola Batur UNESCO Global Geopark (BUGG) di Kediaman Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu, 24 Mei 2025.

Hadir dalam pertemuan itu General Manager Badan Pengelola BUGG I Wayan Gobang Edi Sucipto beserta jajaran, Koordinator Dewan Pakar I Wayan Kastawan, dan dua anggotanya.

Dari pihak pemerintah provinsi, Gubernur Koster didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya dan Kadis Kebudayaan I Gede Arya Sugiarta.

MPIG Berharap Kepada Gubernur

Wakil Ketua MPIG Kopi Arabika Kintamani, I Made Sarjana, mengungkapkan harapan besar MPIG terhadap dukungan Gubernur.

“Kami sedang menyusun kepengurusan MPIG periode 2025-2030 atau lima tahun ke depan. Kami mohon Bapak Gubernur berkenan menjadi pelindung bagi petani kopi yang tersebar di tiga kabupaten meliputi Bangli, Buleleng, dan Badung,” ujar Sarjana.

Sarjana, petani kopi Arabika, menguraikan sejumlah permasalahan pelik dalam budidaya kopi Arabika Kintamani.

Ini termasuk kontaminasi zat kimia berbahaya akibat tumpang sari dengan tanaman jeruk, keengganan petani untuk menerapkan panen merah. Selain itu belum optimalnya peran MPIG sebagai lembaga yang menaungi petani kopi.

“Tentu ini tugas berat buat pengurus MPIG. Jadi kebijakan Bapak Gubernur dan OPD terkait sangat kami nantikan mendukung keberlanjutan Indikasi Geografis tersebut,” kata Sarjana yang juga akademisi Fakultas Pertanian Unud.

Menanggapi permohonan tersebut, Gubernur Koster secara spontan menyatakan kesiapannya.

“Saya siap saja untuk peningkatan dan keberlanjutan kualitas produksi kopi Arabika di tiga B (Bangli, Buleleng, dan Badung) ya,” tegasnya.

Pihaknya menekankan pentingnya perlindungan dan pelestarian kopi Arabika Kintamani. Apalagi, tanaman itu sebagai salah satu keragaman hayati unggulan Bali yang telah memperoleh sertifikat indikasi geografis sejak tahun 2008.

Dukungan Gubernur Koster ini bisa menjadi angin segar bagi MPIG Kopi Arabika Kintamani. MPIG pun bisa menjalankan peran secara lebih optimal, guna menjaga kualitas, keberlanjutan, dan kesejahteraan petani kopi di Bali. (*)

Read more

Local News