PanenTalks, Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pemantauan langsung ketersediaan dan kesehatan sapi kurban pada Kamis, 22 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian harga, menjaga stok, dan menjamin keamanan hewan kurban menjelang Iduladha 1446 Hijriah.
Pemerintah melakukan pemantauan pada dua peternakan: SR Jaya 89 di Karangrejek, Wonosari, dan Sawung Seto Farm di Bandung, Playen. Kedua peternakan ini memiliki stok sapi kurban yang memadai dan telah memenuhi standar kesehatan. Di Sawung Seto Farm, dari 110 ekor sapi, 90 ekor siap kurban dan 63 ekor di antaranya sudah terjual.
Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, menyatakan bahwa pemantauan ini adalah agenda rutin TPID DIY. Ia menegaskan stok sapi di Gunungkidul aman dan harga relatif stabil. Sapi dari luar daerah juga memiliki kelengkapan Surat Keterangan Sehat Hewan (SKSH) untuk menjamin kelayakan konsumsi.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menyampaikan populasi sapi di Gunungkidul saat ini mencapai sekitar 136.000 ekor. Sedangkan sapi siap kurban sebanyak 13.660 ekor. Kebutuhan lokal hanya sekitar 400–500 ekor, sehingga Gunungkidul dalam kondisi surplus dan mampu menyuplai ke daerah lain.
Selain itu, stok kambing mencapai 12.000 ekor dan domba sebanyak 2.000 ekor, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kurban.
Sebagai langkah preventif, Dinas Peternakan telah melakukan vaksinasi hewan ternak serentak di 18 kapanewon. Hewan ternak baru diperbolehkan keluar wilayah dua minggu setelah vaksinasi dan wajib dilengkapi SKSH.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Gunungkidul menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga, ketersediaan stok, dan keamanan konsumsi hewan kurban, guna mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah Iduladha di tengah masyarakat. (*)
Editor: Rahmat