PanenTalks, Jakarta-Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menegaskan pentingnya diplomasi dan persatuan ASEAN untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
“Kita butuh diplomasi dan negosiasi proaktif agar bisa menjaga stabilitas dan mengurangi dampak negatif perdagangan global,” kata Budi, dalam pertemuan ke-25 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC), Kuala Lumpur, Minggu (25/5/2025)..
Ia menyampaikan dua poin utama: perlunya pendekatan ganda dengan mitra dagang luar dan percepatan integrasi ekonomi di dalam ASEAN, termasuk implementasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Ia juga menyambut baik pembaruan perjanjian perdagangan barang ASEAN (ATIGA) yang targetnya akan rampung Oktober 2025.
“Sinergi dan kolaborasi antarnegara ASEAN jadi kunci agar kawasan tetap tangguh dan kompetitif,” ujarnya.
Nilai perdagangan Indonesia dengan ASEAN pada kuartal I-2025 tercatat USD 26,40 miliar dengan surplus USD 3,07 miliar.