PanenTalks, Kebumen – Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2025 di Kabupaten Kebumen tidak hanya menjadi ajang edukasi tentang pentingnya konsumsi pangan bergizi, tetapi juga momentum untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui berbagai bentuk bantuan nyata.
Acara yang digelar di Pendopo Kabumian pada Kamis (23/10) ini dihadiri oleh Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy, Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Bapanas Sri Nuryanti, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari, serta Bupati Kebumen Lilis Nuryani.

Dalam rangkaian kegiatan, turut dilaksanakan senam bersama dan edukasi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Alun-alun Pancasila, serta penyerahan simbolis bantuan pangan dalam program Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan (IPKP) 2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Kadistapang) Kebumen, Teguh Yuliono, menjelaskan bahwa rangkaian peringatan HPS tahun ini berlangsung selama dua hari, 23–24 Oktober, dengan total sembilan kegiatan.
“Expo Pasar Mitra Tani (30 stand) dan Gerakan Pangan Murah dilaksanakan di area parkir Pendopo Kabumian,” terangnya.
Sebanyak 2.400 warga dari delapan desa di Kecamatan Rowokele dan Sempor menerima bantuan paket sembako non tunai, yang terdiri dari 30 butir telur ayam ras, 10 sachet susu bubuk fortifikasi, 2 bungkus garam beryodium, 2 liter minyak goreng, 5 pcs mocaf, dan 500 gram kacang hijau.
Selain bantuan pangan dari Bapanas, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyalurkan 7,8 ton jagung untuk 104 peternak ayam petelur, 6,5 ton kedelai untuk 130 pengrajin tahu dan tempe, serta peralatan pertanian seperti hand sprayer, gerobak sorong, hingga kendaraan operasional bagi penyuluh berprestasi.
Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, berharap kegiatan ini mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih dan mengonsumsi pangan lokal yang sehat.
“Mari biasakan konsumsi pangan lokal, dukung petani daerah, dan jaga kelestarian sumber daya alam agar generasi mendatang mewarisi bumi yang subur dan produktif,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, menegaskan bahwa masih terdapat 81 kabupaten/kota di Indonesia yang masuk kategori rawan pangan. Melalui program intervensi IPKP yang menyasar langsung masyarakat berpendapatan rendah, diharapkan kondisi tersebut dapat perlahan membaik.
Ia juga menyoroti persoalan food loss and waste yang mencapai sekitar 30% dari total pangan nasional, terdiri dari 14% yang hilang pascapanen dan 17% yang terbuang di meja makan.
“Kita perlu membangun kesadaran untuk tidak membuang makanan secara berlebihan. Makan secukupnya agar tidak mubazir,” tegas Sarwo Edhy.
Selain itu, Bapanas juga memastikan bahwa pada Oktober dan November 2025, pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan berupa 10 kg beras dan 2 liter minyak goreng per bulan, sehingga total setiap penerima akan memperoleh 20 kg beras dan 4 liter minyak goreng.
Melalui rangkaian kegiatan ini, peringatan Hari Pangan Sedunia di Kebumen tidak hanya memperingati pentingnya pangan bergizi, tetapi juga menegaskan komitmen bersama untuk mengurangi kerawanan pangan dan membangun pola konsumsi yang berkelanjutan di tingkat lokal.