Minggu, November 9, 2025

HKTI 2025–2030, Mitra Strategis Pemerintah di Sektor Pangan

Share

PanenTalks, Jakarta-Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sudaryono resmi mengukuhkan kepengurusan DPN HKTI periode 2025–2030. Pengukuhan dilakukan usai Rapat Pleno DPN HKTI di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar menekankan pentingnya persatuan di tubuh HKTI untuk memperkuat peran organisasi sebagai mitra strategis pemerintah serta motor penggerak kedaulatan pangan nasional.

“HKTI Kepengurusan 2025–2030 adalah HKTI yang satu, menyatukan dan mempersatukan. Tidak ada lagi sekat, tidak ada lagi orangnya siapa. Kita semua adalah HKTI satu, tidak ada dualisme lagi. Dalam lima tahun ke depan, kami akan bekerja maksimal menjadi mitra pemerintah, khususnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” ujar Wamentan Sudaryono usai pengukuhan.

Ia menegaskan bahwa sektor pertanian dan pangan kini menjadi prioritas utama Presiden Prabowo Subianto, sehingga HKTI harus mengambil peran yang lebih aktif — mulai dari memperkuat produksi, mendorong inovasi teknologi, hingga memperluas akses pasar bagi petani.

“Karena Ketua Dewan Pembina HKTI adalah Presiden Republik Indonesia, maka tidak ada alasan bagi HKTI untuk tidak ikut berkontribusi. Ini adalah amanah besar sekaligus kesempatan bagi HKTI untuk menghadirkan solusi nyata bagi pertanian dan pangan bangsa,” tegasnya.

Untuk memperkuat perannya, Sudaryono menjelaskan bahwa HKTI akan membentuk sejumlah badan pendukung, seperti lembaga riset, badan usaha, serta pusat pelatihan (diklat). “HKTI bukan hanya organisasi seremonial, tetapi rumah besar inovasi. Kami ingin mewadahi ide-ide baru, menyalurkan aspirasi petani, sekaligus menjadi problem solver bagi tantangan pertanian dan pangan,” tuturnya.

Ke depan, HKTI juga akan melakukan konsolidasi hingga tingkat daerah untuk memperkuat struktur organisasi. Langkah ini penting agar HKTI dapat memperluas jaringan kerja sama, menginventarisasi potensi pertanian daerah, serta memastikan seluruh asosiasi petani bergerak dalam satu arah.

“HKTI menghimpun banyak asosiasi seperti APTRI, KTNA, hortikultura, bawang, beras, jagung, dan lainnya. Semua berada di bawah satu atap kerukunan. Fungsi kerukunan inilah yang akan kami maksimalkan untuk kepentingan pangan dan pertanian nasional,” kata Sudaryono.

Ia menambahkan, HKTI harus tampil sebagai organisasi pemenang yang mampu mengawal cita-cita kedaulatan pangan Indonesia. “Kami sudah berikrar untuk menjadi bagian dari solusi. HKTI harus hadir nyata di lapangan, bekerja kompak, dan menjadi motor penggerak bagi petani dan pertanian Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal HKTI Abdul Kadir Kading menegaskan bahwa kepengurusan baru HKTI periode 2025–2030 memiliki struktur yang lengkap dan solid. “Terdapat 129 pengurus inti, 84 pengurus harian, serta 369 koordinator bidang dan anggota. Komposisi ini memastikan HKTI siap bekerja dan menjadi bagian dari solusi pemerintah,” tutup Abdul Kadir.

Read more

Local News