PanenTalks, Denpasar – Konsulat Jenderal (Konjen) Swiss di Bali, Gerhard L. Nutz, menegaskan dukungan penuhnya terhadap upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam memastikan wisatawan menghormati budaya dan norma lokal.
Pernyataan ini disampaikan saat Konjen Nutz melakukan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha, Denpasar, baru-baru ini.
Dalam pertemuan tersebut, Konjen Nutz menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah Gubernur Koster menata kembali pariwisata Bali pascapandemi.
Ia secara khusus menyoroti kebijakan penertiban wisatawan sebagai hal yang sangat penting. “Wisatawan asal Swiss sangat memahami dan mendukung upaya pemerintah Bali dalam menegakkan aturan bagi wisatawan agar tetap menghormati budaya dan norma lokal,” ujarnya.
Tercatat, lebih dari 40 ribu wisatawan Swiss telah mengunjungi Bali sepanjang tahun 2024, menunjukkan eratnya hubungan antara kedua pihak.
Konjen Nutz menambahkan, warga Swiss sangat menikmati tinggal di Bali dan siap mendukung penuh kebijakan Gubernur dalam menjaga kualitas pariwisata.
Selain isu pariwisata, pertemuan ini juga menjadi ajang diskusi strategis untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Swiss di berbagai bidang, termasuk pengolahan sampah dan pendidikan.
Konjen Gerhard Nutz, yang telah lama menetap di Bali dan menikah dengan warga lokal, menyatakan kesiapannya membantu Bali dalam penanganan sampah yang lebih sistematis dan berkelanjutan.
Ia menyebut Swiss dan Austria memiliki teknologi serta pengalaman maju dalam pengelolaan sampah dan siap berbagi keahlian tersebut. “Saya siap bantu bentuk tim khusus yang melibatkan pakar dari Swiss dan Austria untuk membahas solusi pengolahan sampah di Bali,” kata Nutz, yang kini berdomisili di Desa Gulingan, Mengwi, Badung.
Lebih lanjut, ia juga menawarkan fasilitasi kerja sama pendidikan, khususnya bagi generasi muda Bali yang berkeinginan melanjutkan studi di Swiss, Austria, atau Jerman.
“Saya siap membantu anak-anak muda Bali yang ingin belajar ke Eropa. Ini bentuk kontribusi kami terhadap peningkatan kualitas SDM Bali,” tambahnya.
Menanggapi tawaran kerja sama tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi atas komitmen Konsulat Kehormatan Swiss. Ia membuka pintu selebar-lebarnya untuk kolaborasi, terutama dalam pengelolaan sampah, pendidikan, dan penanganan wisatawan asing.
“Silakan berkoordinasi dengan jajaran kami, terutama bila ada warga Swiss yang memerlukan bantuan atau informasi. Kami sedang merapikan kembali pariwisata Bali. Wisatawan yang tidak tertib akan kami tindak tegas agar Bali tetap nyaman dan harmonis,” tegas Koster.
Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya Bali. Ia berharap semangat gotong royong dapat terus mempererat kerja sama antara Bali dan Swiss demi kepentingan bersama. (*)