PanenTalks, Yogyakarta – Paguyuban Jogjess atau Sopir Truk Jogja Express bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) DIY mengadakan kegiatan sosial berupa pembagian paket sembako dan bendera Merah Putih.
Kegiatan dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia berlangsung di Lapangan Parkir Barat Monumen Yogya Kembali (Monjali) dan menyasar para sopir truk serta masyarakat sekitar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Polda DIY untuk meningkatkan kesadaran lalu lintas. Selain itu mempererat sinergi antara penegak hukum dan komunitas sopir dalam menjaga keamanan dan ketertiban di jalan raya.
Peran Penting Sopir Truk
Panit 3 Subdit 2 Ditintelkam Polda DIY, Ipda Gunawan Sri Kuncoro, menuturkan sopir truk memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan dan ketertiban lalu lintas. Termasuk dalam memberikan informasi terkait gangguan keamanan yang mereka temui di jalan.
“Kami berkolaborasi dengan Jogja Express yang tergabung dalam angkutan sopir di wilayah Yogyakarta. Kami sama-sama berempati mendukung kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara berbagi kepada masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Gunawan menyebutkan kegiatan pembagian sembako akan dilakukan di beberapa titik wilayah DIY. Masyarakat yang membutuhkan mendapat prioritaskan menerima sembako.
“Kami sengaja mengajak Jogjess karena mereka memiliki jaringan yang kuat di wilayah Yogyakarta. Tentunya Jogjess selama ini berperan aktif untuk saling menjaga situasi kamtibmas. Di jalan, mereka mewakili masyarakat berkontribusi dan mendistribusikan barang di wilayah Yogyakarta maupun se Indonesia,” ujar Gunawan.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada sopir truk mengenai keselamatan berkendara dan bahaya muatan berlebih.
“Kami melakukan pendekatan sosialisasi untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran lalu lintas,” katanya.
Komitmen Komunitas Sopir
Sementara itu, Ketua Paguyuban Jogja Express, Supriyanto, menyatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen komunitas sopir dalam mendukung distribusi barang yang aman dan tertib.
“Kami menanamkan nilai bahwa setiap perjalanan bukan hanya tentang ketepatan waktu, tetapi juga tentang keselamatan semua pihak. Sopir kami dibekali pelatihan berkala terkait keselamatan berkendara dan etika di jalan,” katanya.
Dalam semangat kemerdekaan, ia juga mengajak seluruh sopir truk untuk mengibarkan bendera Merah Putih di setiap kendaraan.
“Parkiran Monjali memiliki makna khusus karena monumen ini merupakan simbol perjuangan rakyat Yogyakarta dalam mempertahankan kemerdekaan, terutama terkait peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Semua truk-truk kita dipasangi bendera Merah Putih,” kata Supriyanto.
Terkait pendistribusian bantuan, Supriyanto menjelaskan bahwa Jogjess akan menyalurkan sembako ke wilayah Gunungkidul, Kulon Progo Utara, Sleman, Bantul, dan daerah lain di DIY melalui anggotanya.
“Dibawa pulang dan kemudian didistribusikan lewat anggota. Harapannya ini juga untuk sosialisasi dan mendukung kamtibmas di Yogyakarta juga,” ujarnya.
Dia melanjutkan, “Semua anggota Jogjess itu komunitas sopir truk yang ada di jalanan, jadi untuk contoh pengendara yang lain agar tertib di jalan.”
Ketua Jogjess Sleman, Ahmad Subarkah, juga menyatakan komitmennya untuk mendukung ketertiban lalu lintas, khususnya di wilayah Sleman.
“Kami akan menjalankan perintah-perintah dari Polda DIY dalam menciptakan kenyamanan, keamanan dan ketertiban dalam lalu lintas. Di Sleman anggota Jogjess ada 50 orang dari jumlah keseluruhan sekitar 400 orang,” tandasnya. (*)