Rabu, Juni 18, 2025

Iduladha di Yogyakarta: Saatnya Kurban Ramah Lingkungan

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Pemerintah Kota Yogyakarta menyerukan sebuah revolusi hijau dalam berkurban! Bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga tentang menyelamatkan bumi dari tumpukan sampah plastik yang menggunung.

Supriyanto, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, menegaskan kebiasaan penggunaan plastik untuk membungkus daging kurban harus diubah.

“Biasanya plastik jadi solusi higienitas, tapi butuh waktu lama sekali untuk terurai,” ujarnya.

Ia menawarkan solusi yang tak kalah higienis dan jauh lebih ramah lingkungan: daun pisang, daun jati, atau besek anyaman bambu. Ini bukan sekadar alternatif, tapi langkah nyata menjaga kelestarian alam.

Tak hanya soal kemasan,Pemkot mengimbau untuk menjaga kebersihan sungai dan lingkungan. Masyarakat juga jangan membuang limbah jeroan hewan kurban ke sungai atau selokan.

“Darah sebaiknya ditampung di lubang khusus dan ditimbun. Untuk jeroan seperti brodot, dibuat lubang terpisah, dibuka isinya, lalu ditimbun agar menjadi pupuk. Membuang ke sungai? Itu mencemari lingkungan,” tegas Supriyanto.

“Mari jadikan Idul Adha kali ini sebagai momentum menyempurnakan ibadah dengan kesadaran lingkungan. Setelah salat Iduladha, pastikan tidak ada sampah koran bekas alas salat yang berserakan. Iduladha 2025 di Yogyakarta bukan hanya perayaan kurban, tapi juga perayaan kepedulian terhadap bumi kita,” ujarnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Yogyakarta Nomor 100.3.4/1868 tahun 2025 tentang panduan penjualan dan pelaksanaan pemotongan hewan kurban dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular strategis (PHMS) dan/atau zoonosis dalam rangka Hari Raya Iduladha tahun 1446 H/2025 M di Kota Yogyakarta.

Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sri Panggarti menegaskan SE wali kota juga untuk mencegah penyebaran penyakit antara lain anthrax penyakit mulut dan kuku dan Lumpy Skin Disease (LSD).

Masyarakat saat membeli hewan kurban agar meminta Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Dinas Pertanian dan Pangan sudah memantau 1.776 hewan kurban di peternak dan pasar tiban.

“Ada sebagian kecil hewan kurban sakit berupa peradangan tapi sudah harus menjalani karantina dan mendapat pengobatan. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta juga membuka call center di nomor 085713013997 jika ada hewan kurban yang sakit,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkot Yogyakarta, Hilmi Arifin menyatakan pada Iduladha 2025 Kota Yogyakarta mendapatkan bantuan satu ekor lembu bantuan kemasyarakatan dari Presiden Prabowo. Lembu atau sapi itu berbobot sekitar 950 kg itu berasal dari daerah Gunungkidul.

Masjid Pangeran Diponegoro akan menerima Alokasi bantuan sapi akan diserahkan ke untuk disembelih di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan dan untuk masyarakat Kota Yogyakarta.

Selain itu mendapat hewan kurban dari Gubernur DIY, Wali Kota Yogyakarta, Bank BPD DIY, Bank Yogya, Perumda PDAM Tirtamarta dan bantuan Ikatan Notaris Indonesia. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News