PanenTalks, Denpasar – Menjelang perayaan Iduladha 1446 Hijriah yang jatuh pada 6 Juni 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan ketersediaan energi, khususnya Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg, di wilayah Bali dalam kondisi aman. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Pertamina telah menyiapkan penambahan pasokan signifikan.
Sebanyak 278.320 tabung LPG subsidi 3 Kg telah ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Bali. Angka ini merupakan peningkatan sebesar 104,04 persen dari konsumsi normal harian yang mencapai 266.487 tabung. Penyaluran tambahan ini telah dimulai sejak 2 Juni 2025 dan akan terus dilakukan secara bertahap sesuai estimasi peningkatan konsumsi di masing-masing kota/kabupaten.
Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa LPG menjadi primadona pada momen Idul Adha. “Guna menghadapi lonjakan permintaan, kami telah memitigasi melalui pelaksanaan penyaluran fakultatif sebagai tambahan penyaluran di luar penyaluran reguler untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat, terutama pada saat libur panjang atau peristiwa khusus, salah satunya perayaan Idul Adha ini,” terang Ahad.
Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini didistribusikan secara merata di seluruh wilayah Bali, dengan rincian alokasi sebagai berikut:
Kota Denpasar: 68.880 tabung
Kabupaten Tabanan: 29.120 tabung
abupaten Jembrana: 17.360 tabung
Kabupaten Buleleng: 28.560 tabung
Kabupaten Bangli: 24.080 tabung
Kabupaten Badung: 31.920 tabung
Kabupaten Gianyar: 37.520 tabung
Kabupaten Klungkung: 15.680 tabung
Kabupaten Karangasem: 25.200 tabung
Selain penambahan pasokan LPG, Pertamina juga meningkatkan layanan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan penambahan jam operasional di Terminal BBM Sanggaran dan Integrated Terminal Manggis pada hari libur. Pengecekan sarana dan fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta kualitas dan kuantitas BBM juga terus dilakukan secara intensif.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying). “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak membeli produk secara berlebihan, terutama LPG. Masyarakat jangan mudah terpancing atas informasi yang belum tentu kebenarannya, jangan sampai kekhawatiran masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tutup Ahad. (*)