PanenTalks, Yogyakarta – Gema takbir dan tahmid memenuhi langit Yogyakarta pagi ini saat ribuan umat Muslim memadati Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta untuk menunaikan salat Iduladha 1446 Hijriah.
Sejak pukul 07.00 WIB, lautan manusia telah memutihkan area ikonik tersebut, bersatu dalam kekhusyukan ibadah.
Salat Iduladha dipimpin oleh Imam sekaligus Khatib, Mardjoko Idris. Dalam ceramahnya yang menggugah, Mardjoko Idris secara khusus menyoroti pentingnya sikap rendah hati.
Beliau mengingatkan bahwa kumandang takbir selama beberapa hari terakhir adalah refleksi nyata bahwa kebesaran sejati hanyalah milik Tuhan semata.
Lebih lanjut, Mardjoko Idris menekankan bahwa kesuksesan hanya bisa diraih melalui kerja keras. Ia mengambil contoh negara-negara maju yang perjalanannya dipenuhi perjuangan panjang dan tidak instan. “Dalam kehidupan saat ini banyak orang yang tidak memahami prinsip kerja keras tersebut.
“Mereka ingin cepat kaya secara instan, kerja sekali tapi cepat kaya. Oleh karena itu mereka melakukan korupsi, manipulasi, dan praktik-praktik kehidupan yang tidak dibenarkan,” tegasnya, menyentil fenomena sosial yang marak.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif, mengungkapkan bahwa perayaan Iduladha tahun ini sangat semarak. Tercatat ada 191 titik pelaksanaan salat Iduladha di wilayahnya.
Sebanyak 90 titik dilaksanakan di tanah lapang, termasuk Alun-alun Selatan Kraton, sementara 101 titik lainnya diselenggarakan di masjid-masjid yang tersebar di berbagai kemantren.
Nadhif juga menyampaikan rasa syukurnya atas keseragaman perayaan Iduladha di Indonesia yang bersamaan, menyepakati hasil sidang isbat pemerintah.
Hal yang membanggakan, perayaan Iduladha di Indonesia juga serentak dengan Arab Saudi, menandakan kebersamaan umat Muslim global (*)
Editor: Rahmat