Senin, Agustus 18, 2025

Indonesia Berkomitmen SDGs dan Transformasi Ekonomi Hijau

Share

PanenTalks, Jakarta – Indonesia menunjukkan komitmen teguh dalam mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, dengan capaian signifikan sekitar 62% hingga tahun 2024.

Kemajuan ini terlihat jelas di berbagai sektor, termasuk penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Untuk mempercepat pencapaian SDGs, Pemerintah Indonesia gencar mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan ramah lingkungan melalui transformasi ekonomi hijau.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara The Tri Hita Karana Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business, Better World, and Sustainable Development Goals secara virtual pada Minggu (25/05) menjelaskan, “Transformasi ekonomi hijau Indonesia menekankan ekonomi rendah karbon dan sirkular, ekonomi biru, serta transisi energi.”

Upaya ini diproyeksikan akan mendongkrak pertumbuhan PDB rata-rata 6,1% sampai 6,5% per tahun hingga 2050. Lebih ambisius, Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8% dalam tiga tahun ke depan dan penciptaan 1,8 juta lapangan kerja hijau pada 2030.

Mendorong Energi Terbarukan dan Hilirisasi Komoditas

Komitmen Indonesia tidak berhenti di situ. Negara ini juga bertekad mencapai net zero emissions pada 2060. Untuk merealisasikannya, pemerintah berencana membangun kapasitas energi terbarukan sebesar 75 gigawatt dalam 15 tahun ke depan, mencakup tenaga surya, hidro, panas bumi, dan nuklir.

Berbagai kendala terkait keuangan, regulasi, dan komunitas juga tengah diatasi guna mempercepat transisi energi.

Selain itu, Airlangga menekankan percepatan hilirisasi komoditas utama sebagai kunci peningkatan nilai tambah dan daya saing industri. “Contohnya, industri nikel yang tengah dikembangkan untuk mendukung ekosistem electric vehicle, serta meningkatkan produksi baja tahan karat,” jelasnya.
Ekonomi Digital dan UMKM sebagai Pilar Pertumbuhan

Prospek ekonomi digital Indonesia juga sangat menjanjikan. Dengan dukungan pesatnya pertumbuhan artificial intelligence, fintech, dan infrastruktur digital, ekonomi digital diproyeksikan mencapai USD146 miliar pada 2025.

Sektor e-commerce tetap menjadi dominator dengan nilai barang dagangan kotor (GMV) sebesar USD90 miliar pada 2024, berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company.

Pemerintah juga terus berkomitmen mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Target penyaluran KUR pada 2025 ditetapkan sebesar Rp300 triliun, menunjukkan tingginya permintaan pembiayaan terjangkau di sektor vital ini.
Ajakan Investasi Berkelanjutan

Menutup paparannya, Menko Airlangga mengajak komunitas bisnis, baik domestik maupun internasional, untuk berinvestasi dalam infrastruktur berkelanjutan yang sejalan dengan SDGs Indonesia.

Ia juga mendorong kolaborasi dalam inisiatif ekonomi hijau, mendukung transformasi digital, terlibat dalam industri hilir, serta berpartisipasi dalam program perlindungan sosial guna memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Mari bersama-sama, kita membangun lingkungan bisnis yang lebih baik dan dunia yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkas Menko Airlangga. (*)

Read more

Local News