Rabu, Juni 18, 2025

Indonesia Pelajari Strategi Pembangunan Desa Mandiri dari China

Share

PanenTalks, Denpasar – Indonesia berencana mengadopsi strategi pembangunan desa yang diterapkan di China untuk mempercepat pembangunan pedesaan yang berkelanjutan di seluruh negeri.

Langkah ini akan mencakup pendekatan multidimensi, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur dasar, hingga pengembangan ekonomi lokal yang berbasis pada potensi dan karakter unik setiap desa.

Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan, dalam tiga dekade terakhir, China telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam membangun wilayah pedesaannya secara merata dan konsisten.

“Kami akan mempelajari, mendiskusikan, dan mengimplementasikan strategi tersebut untuk pembangunan pedesaan di seluruh Indonesia, bahkan mungkin di seluruh Asia,” ungkapnya saat konferensi pers Simposium ke-7 ASEAN-China-UNDP tentang SDGs di Denpasar, Bali, pada Senin 19 Mei 2025.

Untuk mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan, diperlukan kolaborasi yang kuat antar berbagai sektor. Pemerintah berencana membentuk ekosistem kolaborator octahelix untuk mengakselerasi pelaksanaan program ini.

Menurut data yang dipaparkan, saat ini terdapat sekitar 75 ribu desa di Indonesia dengan beragam klasifikasi, mulai dari desa mandiri, maju, berkembang, hingga desa tertinggal dan sangat tertinggal. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas seluruh desa secara merata.

Diakuinya, tantangan dihadapi sangat banyak, salah satunya kualitas sumber daya manusia. KarenanyaPresiden Prabowo memiliki program-program seperti makan bergizi gratis, koperasi, sekolah rakyat, peningkatan UMR, dan lain sebagainya.

Dalam enam bulan terakhir, Presiden Prabowo Subianto memberikan penekanan pada berbagai program yang secara langsung menyasar masyarakat kecil dan pedesaan.

Presiden juga dijadwalkan untuk melakukan kunjungan ke sejumlah desa di Bali. Sejumlah desa menjadi contoh baik dalam pembangunan dan pemerataan.

Bersama-sama akan berkunjung dan berdialog langsung dengan kepala desa serta masyarakat setempat,” katanya, merujuk pada agenda hari Selasa (20/5/2025) diantaranya di Desa Wanagiri, Buleleng.

Dalam simposium tersebut, pemerintah juga membahas tiga isu krusial yang menjadi fokus utama dalam pembangunan desa, yaitu pemberdayaan perempuan di komunitas pedesaan, ketahanan pangan, serta pembangunan pedesaan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Pihaknya berharap kehadiran perwakilan dari China dan UNDP dalam simposium ini dapat memberikan kontribusi signifikan sehingga berbagai program baik dan penting dapat direalisasikan serta diimplementasikan di seluruh desa dan negara-negara ASEAN. (*)

Read more

Local News