Senin, Agustus 18, 2025

Inovasi Beras Analog Berbahan Singkong dari Kulon Progo

Share

Panentalks, Kulon Progo – UMKM binaan Pertamina Fuel Terminal Rewulu di Kelurahan Banjaroyo, Kapenawon Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan inovasi di bidang pangan.

Melalui kolaborasi dengan Pertamina Rewulu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Kelompok Wanita Tani (KWT) Keluarga Sakinah, mereka berhasil mengembangkan beras analog sebagai alternatif pengganti beras konvensional.

Inovasi produk berbahan dasar singkong ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko.

Ia menilai beras analog ini sebagai inovasi yang baik dalam mendukung program pangan nasional. Keunikan beras analog yang memiliki tampilan serupa beras biasa dan cita rasa yang lezat menjadi daya tarik tersendiri.

Ambar Purwoko menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap UMKM yang menghasilkan inovasi menarik dan berpotensi meningkatkan perekonomian.

Senada dengan hal tersebut, Fuel Terminal Manager Rewulu, Danang Mulyana, menekankan pentingnya sinergi antar berbagai pihak dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.

Kerja sama ini juga bertujuan untuk menciptakan solusi alternatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Danang Mulyana menjelaskan bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Fuel Terminal Rewulu menyasar kelompok tani agar terus berinovasi dalam menciptakan alternatif baru yang mendukung program pemerintah, salah satunya adalah swasembada pangan. Inovasi beras analog ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi tersebut.

Ketua KWT Keluarga Sakinah, Sri Lestari, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Pertamina sejak tahun 2023 dalam menjalankan program pertanian mereka. Pendampingan ini dinilai sangat membantu dalam mengembangkan inovasi produk seperti beras analog.

Pelatihan dan pemberian bantuan sarana prasarana dari CSR Pertamina Rewulu dapat meningkatkan nilai ekonomi hasil tani kami yang selama ini lesu.

Selama ini pihaknya sebagian besar sebagai petani singkong sering kesulitan dalam menjual hasil tani, saat ini kami mampu mengolah singkong menjadi beras analog dengan nilai ekonomi tinggi dan minat pasar yang cukup luas.

“Kami berharap program CSR pertamina ini dapat terus berlanjut dengan memperluas penerima manfaat ke petani-petani lainnya” katanya.

Ke depan program ini akan menyasar berbagai elemen masyarakat dalam meningkatkan ekonomi sekaligus mendukung program asta cita pemerintah pusat di bidang pangan. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News