PanenTalks, Singaraja– Sebuah inovasi revolusioner dari tim dosen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengubah cara produksi gula semut di Bali.
Dengan menghadirkan teknologi SemutDryTech: Smart Palm Sugar Ultrasonic Drying Technology, para akademisi ini menawarkan solusi modern untuk mengatasi kendala pengeringan gula semut yang selama ini mengandalkan metode tradisional.
Inovasi ini dikembangkan oleh tim pengabdi yang terdiri dari I Gusti Lanang Wiratma, Bagus Gede Krishna Yudistira, dan I Dewa Gede Anom Jambe Adnyana, dengan dukungan dari I Ketut Andika Pradnyana.
Teknologi ini menggunakan sistem pengering ultrasonik yang mampu mengeringkan gula semut secara lebih cepat, merata, dan konsisten, bahkan saat musim hujan.
Ketua tim pengembang, I Gusti Lanang Wiratma, menjelaskan, teknologi ini dirancang untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga, baik dari segi warna maupun rasa.
“Petani tidak perlu lagi khawatir saat musim hujan. Proses pengeringan bisa berlangsung cepat, merata, dan kualitas produk lebih terjamin,” ujarnya melansir undiksha.ac.id
Yang membuat teknologi ini semakin canggih adalah integrasi dengan Internet of Things (IoT). Sistem pengering ini dilengkapi sensor suhu dan kelembaban yang terhubung langsung dengan aplikasi di smartphone.
Dengan begitu, petani dapat memantau proses pengeringan secara real-time, memastikan kadar air gula semut dapat dipertahankan di bawah 3 persen, sesuai standar ekspor. Hasilnya, produk bisa memiliki daya simpan hingga dua tahun.
Inovasi ini diimplementasikan melalui program pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Petani Gula Semut Puji Lontar, Desa Tianyar Barat, Karangasem, Bali. Menurut Bagus Gede Krishna Yudistira, salah satu anggota tim, inovasi ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada aspek pemasaran.
“Selain kualitas produk meningkat, peluang pemasaran digital juga terbuka lebar. Omzet petani diproyeksikan bisa naik hingga 25 persen,” jelas Bagus.
Tim Undiksha juga mendampingi kelompok petani dalam membuat kemasan eksklusif, logo, hingga strategi pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace. Ketua Kelompok Puji Lontar, Ketut Karya, menyampaikan apresiasinya.
“Ini sangat membantu kami untuk meningkatkan kualitas dan memperluas pasar,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi ini, SemutDryTech membuktikan bahwa teknologi modern dapat meningkatkan kesejahteraan petani desa. Inovasi ini bukan hanya sekadar alat, tetapi juga simbol transformasi usaha lokal menuju pasar yang lebih luas.(*)