Senin, Agustus 18, 2025

Inovasi Teh Ong Tingkatkan Daya Saing Minuman Tradisional Bali

Share

PanenTalks, Gianyar – Minuman tradisional Teh Ong, yang selama ini dikenal sebagai penghangat tubuh dan pelepas dahaga, kini hadir dengan wajah baru yang lebih modern.

Inovasi digagas tim akademisi dari Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi (FPST) Universitas Warmadewa ini tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga bertujuan meningkatkan daya saing produk di pasar modern.

Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), tim akademisi yang dipimpin oleh Ni Luh Putu Putri Setianingsih, memperkenalkan dua varian rasa baru untuk Teh Ong: madu dan jahe.

Inovasi ini diimplementasikan di Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, dengan melibatkan masyarakat setempat.

Dari Minuman Sehat Biasa Menjadi Produk Unggulan

Putri menjelaskan bahwa diversifikasi rasa ini merupakan langkah strategis untuk menarik konsumen lebih luas, tanpa menghilangkan manfaat kesehatan yang terkandung dalam Teh Ong.

“Kini, Teh Ong hadir dengan varian rasa baru yang tidak hanya menarik, tetapi juga sehat,” ujar Putri saat dikonfirmasi.

Teh Ong, yang terbuat dari ramuan jahe, gula merah, dan rempah-rempah, telah lama dikenal memiliki khasiat seperti meningkatkan stamina dan menjaga daya tahan tubuh. Dengan penambahan madu, minuman ini diperkaya dengan antioksidan dan sifat antibakteri.

Sementara itu, varian jahe menambahkan manfaat anti-inflamasi yang efektif meredakan nyeri dan menghangatkan badan.
Pemberdayaan Komunitas Lokal dan Pemasaran Digital

Selain berfokus pada pengembangan produk, program ini juga membekali masyarakat Banjar Lantangidung dengan keterampilan penting lainnya. Pelatihan pengolahan dan pengemasan produk yang higienis dan menarik juga diberikan, termasuk teknik pengemasan informatif untuk meningkatkan nilai jual.

Tak hanya itu, tim PKM juga memperkenalkan pelatihan pemasaran digital kepada para pelaku dari Mitra PKK Merta Nadi. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu mereka memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan modern.

Keberhasilan program ini dirasakan langsung oleh masyarakat. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari tim PKM. Sekarang Teh Ong kami tidak hanya lebih bervariasi, tetapi juga kemasannya lebih bagus. Kami jadi lebih semangat untuk menjualnya,” ujar Sumarni, salah satu warga yang terlibat.

Inovasi pada Teh Ong ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal.

Dengan memadukan kearifan lokal dan sentuhan inovasi, produk-produk tradisional dapat terus relevan dan bersaing di pasar modern, sekaligus melestarikan warisan budaya. (*)

Read more

Local News