Rabu, Juni 18, 2025

Jakarta Resmi Pakai Truk Sampah Listrik Bebas Emisi

Share

PanenTalks, Jakarta– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta resmi mengoperasikan truk pengangkut sampah bertenaga listrik. Armada baru ini diharapkan mampu menekan tingkat polusi udara di ibu kota


“Tahun ini kami sudah mengadakan lima unit truk pengangkut sampah jenis compactor listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi,” kata Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, di Jakarta, Minggu (13/4/2025).


Asep menjelaskan, pengadaan truk listrik ini merupakan bagian dari program peremajaan armada pengangkut sampah DLH. Selain memperbarui kendaraan yang sudah uzur, langkah ini sekaligus menjadi strategi pemerintah daerah untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan.


“Dengan mengganti sebagian armada lama berbahan bakar fosil ke kendaraan berbasis listrik, kami ingin menjadikan Jakarta sebagai pelopor daerah yang menggunakan teknologi bersih dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.


Truk sampah listrik yang mulai dioperasikan berkapasitas 6 meter kubik (m³). Seluruh operasionalnya menggunakan tenaga listrik, tanpa emisi, serta dilengkapi sistem plug-in. Menariknya, truk ini juga mampu memadatkan sampah secara otomatis dan beroperasi dengan tingkat kebisingan yang sangat rendah.


Dari sisi teknis, truk memiliki panjang 3.300 milimeter (mm), lebar 1.700 mm, tinggi 1.950 mm, dan berat kosong sekitar 1.700 kilogram. Kebutuhan dayanya mencapai 1,5 kW dengan sistem 3 fase. Untuk kenyamanan dan keamanan, kendaraan ini dilengkapi panel kendali digital, sistem safety switch, serta unit hydraulic control untuk memastikan pengoperasian aman dan efisien.


“Ke depannya kita akan terus tambah lagi,” tambah Asep.
Mendukung operasional truk listrik ini, Pemprov DKI juga tengah menyiapkan infrastruktur pendukung berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah titik strategis seperti pool truk DLH, RDF Plant Rorotan, dan TPST Bantar Gebang. Sistem pengisian dayanya menggunakan teknologi super fast charging, yang mampu mengisi penuh baterai hanya dalam 20 hingga 30 menit.


Tak hanya itu, DLH DKI juga telah melatih para operator agar siap mengoperasikan armada listrik ini.


“Pengoperasiannya cukup mudah dan tidak jauh berbeda dengan compactor konvensional berbahan bakar solar, sehingga adaptasi berjalan lancar,” pungkas Asep.


Dengan langkah ini, Jakarta semakin menunjukkan komitmennya dalam menurunkan emisi karbon dari sektor transportasi sekaligus memberikan contoh nyata penggunaan teknologi hijau di sektor layanan publik.

Read more

Local News