Selasa, Juni 17, 2025

Jangan Hanya Kritik! Mahasiswa Berkontribusi Nyata untuk Ketahanan Pangan

Share

Denpasar – Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) Bali punya peran jauh lebih besar dari sekadar kumpul-kumpul! I Nengah Muliarta, seorang pakar Agroteknologi dari Universitas Warmadewa, dengan penuh semangat menantang para intelektual muda ini untuk bertransformasi menjadi agen revolusi pangan.

Bukan sekadar wadah kegiatan sosial, Ormawa harus menjelma menjadi kekuatan korektif yang berani mengkritisi kebijakan dan praktik usang yang mengancam ketahanan pangan Bali.

Di hadapan puluhan mahasiswa yang hadir dalam Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar, Muliarta membuka mata mereka pada realita pahit: tantangan pangan di Bali kian menggunung, dihimpit pertumbuhan populasi dan amukan perubahan iklim.

“Jangan hanya terpaku pada buku! Mahasiswa punya tanggung jawab moral untuk turun tangan mencari solusi, bukan sekadar mengeluh!” serunya saat Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Dasar Unversitas Warmadewa Denpasar baru-baru ini.

Bali, yang selama ini kita banggakan dengan pertanian lokalnya yang unik, kini berada di persimpangan jalan. Muliarta dengan tegas mengingatkan bahwa mahasiswa, sebagai pewaris tanah ini, wajib hukumnya memahami seluk-beluk ketahanan pangan.

Ormawa harus menjadi pelopor edukasi, menyebarkan kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan kepada seluruh lapisan masyarakat. Lebih dari itu, mereka harus menjadi barisan pengkritik yang tajam terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap kontraproduktif.

Lantas, apa aksi nyata yang bisa dilakukan? Muliarta menantang mahasiswa untuk menggali potensi riset, melahirkan program-program inovatif yang mampu mendongkrak produksi pangan lokal. “Kita butuh terobosan teknologi pertanian yang cerdas dan ramah lingkungan!” tegasnya.

Salah satu peran krusial Ormawa adalah mengoreksi arah kebijakan. Muliarta tak ragu menyoroti kebijakan penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebihan sebagai ancaman nyata bagi lingkungan dan kesehatan.

“Mahasiswa harus berani menyuarakan alternatif yang lebih aman, mendorong praktik pertanian organik yang lestari!” katanya dengan nada membakar semangat.

Inovasi adalah kunci! Muliarta mendorong kolaborasi apik antara mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian mendalam tentang varietas tanaman lokal yang lebih tangguh dan hemat air. “Ormawa bisa menjadi jembatan emas antara kampus dan lahan pertanian,” jelasnya.

Membangun ketahanan pangan bukanlah kerja satu pihak. Muliarta menyerukan kolaborasi sinergis antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat.

“Gandeng petani lokal, jalin kemitraan dengan lembaga pemerintah. Bersama, kita ciptakan program yang tepat sasaran dan memberdayakan. Inilah saatnya mahasiswa membuktikan diri sebagai agen perubahan yang sesungguhnya di tengah masyarakat!”

Lebih jauh, Muliarta menyarankan Ormawa untuk menggelar forum-forum diskusi dan workshop yang melibatkan berbagai elemen. “Dari sinilah ide-ide brilian akan bermunculan, solusi kolektif untuk memperkuat ketahanan pangan Bali!” serunya.

Di era modern yang serba peduli lingkungan, Muliarta mengingatkan mahasiswa akan keseimbangan ekosistem dalam setiap gerak pembangunan pertanian. “Pertanian berkelanjutan bukan lagi pilihan, tapi keharusan! Mahasiswa harus menjadi corong informasi tentang praktik organik yang ramah bumi!”

Pendidikan masyarakat juga tak luput dari perhatiannya. “Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan petani! Dengan petani yang cerdas dan terampil, produktivitas dan kualitas hasil panen akan meroket!”

Latihan kepemimpinan ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa Bali memiliki potensi besar dalam menjawab tantangan ketahanan pangan. Dengan bimbingan dosen dan soliditas Ormawa, diharapkan lahir generasi pengubah yang mampu memberikan solusi inovatif dan korektif bagi sektor pertanian Bali.

Di akhir sesinya, Muliarta menyampaikan harapan yang membara: “Ayo, mahasiswa Bali! Jangan tunda lagi! Ambil inisiatif! Terlibatlah lebih dalam! Mari kita rajut masa depan Bali yang gemilang melalui pertanian yang berkelanjutan!”

Dengan semangat membara dan komitmen yang tak tergoyahkan, organisasi kemahasiswaan Bali memiliki kekuatan untuk menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lestari. (*)

Read more

Local News