PanenTalks, Jakarta-Kalau bicara pupuk, kebanyakan petani langsung fokus ke NPK. Padahal, ada satu unsur yang sering terabaikan tapi punya peran vital sulfur atau belerang.
Tanpa cukup sulfur, tanaman nggak bisa tumbuh optimal, bahkan kualitas panen bisa menurun. Yuk, simak kenapa sulfur itu penting, gimana gejala kekurangannya, sampai cara pemberiannya yang tepat.
1. Fungsi Penting Sulfur
Sulfur itu ibarat pemain pendukung yang diam-diam jadi kunci sukses panen.
- Pembentuk protein & asam amino → tanaman butuh sulfur untuk bikin asam amino penting seperti cysteine dan methionine.
- Dukung kerja enzim → enzim fotosintesis dan metabolisme banyak yang “butuh” sulfur.
- Tentukan rasa & aroma → bawang, kubis, sampai mustard punya aroma khas karena sulfur. Jadi, kualitas rasa panen pun sangat dipengaruhi unsur ini.
2. Tanda Tanaman Kekurangan Sulfur
Gejalanya sering bikin bingung karena mirip kekurangan nitrogen. Bedanya:
- Kekurangan nitrogen → daun tua menguning duluan.
- Kekurangan sulfur → justru daun muda yang menguning lebih dulu.
Selain itu, tanaman jadi kerdil, batang pendek, dan warna pucat.
3. Kenapa Sekarang Lebih Sering Terjadi?
Dulu, tanaman masih “dapat jatah gratis” dari polusi udara. Gas sulfur dari industri turun bersama hujan asam, jadi semacam pupuk tambahan. Tapi sekarang, karena aturan lingkungan makin ketat, emisi sulfur berkurang drastis. Bagus buat lingkungan, tapi bikin tanah kita miskin sulfur. Artinya, petani harus lebih aktif menambahkan sendiri.
4. Manfaat Pemupukan Sulfur yang Jarang Diketahui
- Efisiensi nitrogen → pupuk N jadi lebih optimal kerjanya kalau ada sulfur.
- Kualitas panen naik → rasa sayuran lebih kuat, biji tanaman minyak lebih berkualitas.
- Tanaman lebih tahan penyakit → karena sulfur bantu bentuk senyawa antioksidan.
5. Tips Pemupukan Sulfur
Kebutuhan tiap tanaman beda, tapi secara umum:
- Jagung & gandum: 17–28 kg S/ha
- Tanaman penghasil minyak (canola, mustard): 28–56 kg S/ha
Supaya lebih pas, lakukan uji tanah atau analisis jaringan dulu.