PanenTalks, Semarang – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jawa Tengah di Juli 2025 mencapai 2,52 persen.
Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wayuningsih mengatakan, inflasi tertinggi di 2025 lebih besar dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,20 persen.
Menurut dia, inflasi terjadi akibat kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran paling dominan. Meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok pendidikan, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Sementara pada kelompok makanan, minuman dan tembakau memberi andil terhadap inflasi sebesar 3,65 persen. Penyumbang inflasi kenaikan harga sejumlah komoditas seperti bawang merah, beras, minyal goreng, serta kopi bubuk.
“Inflasi pada kelompok pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran pada subkelompok pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi,” katanya.
Adapun pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, ia menuturkan antara lain pada kenaikan harga emas perhiasan.
Ia menjelaskan, inflasi terjadi di seluruh daerah di sembilan kabupaten/ kota di Jawa Tengah tempat pelaksanaan survei indeks harga konsumen (IHK). Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang mencapai 3,06 persen, sedangkan inflasi terendah di Kota Surakarta mencapai 2,19 persen. (*)