Rabu, Juni 18, 2025

Java Preanger Terima Dukungan Dana Bergulir

Share

PanenTalks, Bandung-Kementerian Koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyalurkan pembiayaan kepada Koperasi Produsen Petani Kopi Java Preanger sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekonomi kerakyatan. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, di Bandung, Sabtu (10/5/2025).

“Koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, tapi alat perjuangan rakyat. Lewat koperasi, petani punya posisi tawar yang lebih kuat, bisa mengakses pasar, dan memperjuangkan harga yang adil,” kata Ferry saat memberikan sambutan.

Ferry menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong koperasi yang dikelola secara profesional dan berorientasi pada kesejahteraan anggota.

“Ini bukti nyata bahwa koperasi bisa jadi mitra strategis pembangunan, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar Koperasi Java Preanger ke depan dapat bersinergi dengan program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.

“Saya berharap Koperasi Java Preanger bisa menjadi contoh koperasi daerah yang mandiri, tangguh, dan mampu menjawab tantangan ekonomi lokal,” ujar Ferry.

Lebih jauh, Ferry menekankan pentingnya transformasi digital, tata kelola yang baik, dan integritas dalam pengelolaan koperasi. Ia menyebut koperasi sebagai jembatan utama untuk pembangunan desa berkelanjutan dari aspek ekonomi, sosial, hingga lingkungan.

“Semoga dana bergulir ini dapat dimanfaatkan optimal untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kesejahteraan para petani anggota,” pungkasnya.

LPDB Dorong Koperasi Naik Kelas

Di kesempatan terpisah, Direktur Utama LPDB Supomo menegaskan bahwa pembiayaan ini adalah bagian dari komitmen LPDB memperkuat koperasi sektor riil berbasis komoditas unggulan daerah.

“Kami tidak hanya menyalurkan dana, tapi juga memberikan pendampingan menyeluruh. Kami ingin koperasi naik kelas, tidak hanya dari sisi modal, tapi juga manajemen dan teknologi,” ujar Supomo.

Supomo menjelaskan bahwa koperasi akan kuat jika dibangun dengan tata kelola baik, ekosistem bisnis yang jelas, dan basis petani yang solid.

“Koperasi Java Preanger punya potensi besar jadi model koperasi kopi nasional. Kami ingin melihat koperasi ini tidak hanya menjual biji mentah, tapi juga mengolah, membangun merek, dan punya jaringan distribusi sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, koperasi harus menciptakan nilai tambah agar bisa bersaing di pasar ekspor dan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi petani.

“Misi kami jelas: koperasi harus jadi tulang punggung ekonomi desa. Dengan dukungan semua pihak, koperasi seperti Java Preanger akan menjadi koperasi naik kelas,” pungkas Supomo.

Read more

Local News