Rabu, Juni 18, 2025

Jejak Saemaul di Kulon Progo: Sinergi Korea-Indonesia Membangun Desa Mandiri

Share

PanenTalks, Kulon Progo – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menunjukkan sambutan hangat kepada Wakil Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, yang melakukan kunjungan resmi ke desa-desa percontohan program Saemaul Undong.

Program ini merupakan wujud kerja sama antara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) dan Provinsi Gyeongsangbuk, Korea Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kulon Progo, R. Agung Setyawan, menyampaikan penghargaan atas pelaksanaan program yang diinisiasi oleh Saemaul Foundation (SF) Korea Selatan melalui Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia (YGSI) di wilayahnya

Wakil Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, Yang Kum-Hee saat berkunjung ke Nanggulan, Kulon Progo. (dok:pemkabkulonprogo)

“Semoga program ini membawa manfaat bagi warga Kalurahan masing-masing. Saya juga berharap apa yang sudah diajarkan, diarahkan dan diberikan oleh YGSI dapat dikembangkan oleh masing-masing Kalurahan,” ujar Agung di desa percontohan yang terletak di Kapenawon Nanggulan, Kulon Progo.

Sementara itu, Gubernur DIY yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menyampaikan salah satu program yang menonjol dan membumi adalah Inisiatif Saemaul Undong yaitu gerakan desa mandiri yang mulai di implementasikan sejak tahun 2015 dengan dukungan Saemaul Foundation dari Gyeongsangbuk-do.

“Gubernur DIY juga berpesan kepada seluruh pihak untuk terus bersinergi, berkolaborasi dan memperkuat ikatan persahabatan ini. Sebab dalam dunia yang saling terhubung, masa depan bukanlah milik yang berjalan sendiri, melainkan milik mereka yang mampu berjalan bersama,” kata Beny.

Bupati Kulon Progo, R. Agung Setyawan menyambut hangat rombongan dari dari Gyeongsangbuk-do. (dok:pemkabkulonprogo)

Direktur Saemaul Foundation Kantor Perwakilan Indonesia, Hong Seunghoon menyampaikan ada beberapa program Saemaul yang telah dilaksanakan di Nanggulan antara lain program peningkatan pendapatan, pelatihan, lingkungan, kebudayaan dan digitalisasi.

Contoh program peningkatan pendapatan seperti membangun jamur center yang menghasilkan 45 ton jamur segar dengan pendapatan hingga Rp 658 juta. Kemudian program terkait kebudayaan dan digitalisasi Saemaul dengan membuka Ruang Komputer Saemaul dan Dojang Saemaul.

(dok:pemkabkulonprogo)

“Melalui kunjungan di kapanewon Nanggulan hari ini, saya berharap bisa melihat secara langsung bagaimana Provinsi Gyeongsangbuk-do ini bisa memperluas perkembangan di daerah-daerah, dimana di Kapanewon Nanggulan ini dikembangkan pusat budidaya jamur, Saemaul Center dan Ruang Komputer Saemaul,” kata Wakil Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, Yang Kum-Hee.

Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam hal pembangunan pedesaan dan pemberdayaan masyarakat. (*)

Editor : Rahmat

Read more

Local News