Jumat, September 5, 2025

Jelantah Bukan Lagi Soal Limbah

Share

PanenTalks, Jakarta-Setiap hari, minyak goreng jadi bagian tak terpisahkan dari dapur rumah tangga maupun pedagang kaki lima. Dari wajan gorengan tempe, ayam krispi, hingga camilan pinggir jalan, semua meninggalkan jejak minyak bekas pakai.

Sayangnya, kebiasaan menggunakan minyak goreng berulang kali bukan hanya menurunkan kualitas makanan, tapi juga menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan.

Padahal, minyak jelantah punya potensi besar untuk diolah kembali. Alih-alih jadi sampah, minyak bekas ini bisa berubah menjadi sumber energi, produk rumah tangga, bahkan solusi ramah lingkungan.

Energi dari Dapur

Minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel, pengganti solar untuk mesin diesel di sektor transportasi dan industri. Beberapa negara sudah lama memanfaatkannya, bahkan kampus-kampus di Indonesia pun mulai mengolahnya untuk bahan bakar alternatif. Jadi, siapa sangka gorengan hari ini bisa jadi bahan bakar kendaraan esok hari?

Dari Wajan ke Sabun

Selain energi, minyak jelantah bisa diubah menjadi sabun. Prosesnya sederhana: minyak disaring, lalu dicampur dengan soda api dan air. Hasilnya sabun yang efektif untuk mencuci peralatan dapur, menghilangkan noda membandel, hingga membersihkan tangan. Meski tidak disarankan untuk sabun badan, produk ini cukup aman digunakan setelah didiamkan beberapa minggu. Bahkan, dengan tambahan minyak esensial, sabun jelantah bisa punya aroma menyenangkan.

Nutrisi untuk Tanaman

Limbah minyak bekas juga bisa bermanfaat di kebun. Dengan syarat bukan bekas masakan daging, minyak jelantah dapat dijadikan bahan tambahan kompos. Mikroorganisme dan cacing tanah justru menyukainya, membuat pupuk jadi lebih kaya nutrisi.

Jelantah Jadi Pestisida

Minyak goreng bekas juga bisa berfungsi sebagai pestisida alami. Caranya cukup sederhana: semprotkan sedikit minyak pada tanaman yang terserang serangga. Lapisan minyak akan menghalangi serangga datang kembali tanpa perlu bahan kimia berbahaya.

Solusi Ramah Lingkungan

Dari kompor dapur, minyak jelantah sebetulnya menyimpan banyak potensi. Mulai dari penerangan darurat, sabun, pupuk, pestisida, hingga biodiesel. Tak heran jika banyak restoran besar kini bekerja sama dengan perusahaan biofuel untuk mengumpulkan minyak bekas agar tidak terbuang sia-sia.

Mengelola jelantah bukan sekadar soal daur ulang, tapi juga langkah kecil menyelamatkan lingkungan. Jadi, sebelum membuang minyak goreng bekas, pikirkan lagi: limbah ini bisa jadi berkah.

Read more

Local News