PanenTalks, Yogyakarta – Dengan langkah progresif, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meresmikan sistem pelaporan dampak bencana berbasis digital yang inovatif, Jogja Digdaya (Digitalisasi Pelaporan Dampak Bencana pada Satuan Pendidikan DIY), pada Rabu (7/5) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Berlabel Jogja Digdaya atau Digitalisasi Pelaporan Dampak Bencana pada Satuan Pendidikan DIY ini merupakan inovasi kolaboratif antara Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY, Dinas Kominfo DIY, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), dan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB).
“Kami berharap aplikasi ini dapat menjadi bagian integral dari sistem pendidikan aman bencana yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa, guru, dan masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembelajaran sehari-hari,” ujar Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat peluncuran aplikasi itu.
Aplikasi Jogja Digdaya diperuntukkan bagi sekolah dan madrasah di seluruh DIY untuk melaporkan secara cepat kejadian bencana maupun situasi darurat yang berdampak pada aktivitas pendidikan, baik soal kondisi infrastruktur, peserta didik, tenaga pendidik, hingga gangguan dalam proses pembelajaran.
Menurut Paku Alam, DIY merupakan wilayah rawan bencana, bahkan memiliki potensi bencana yang bisa dikatakan cukup lengkap.Selama ini, menurut dia, Pemda DIY telah menyiapkan rencana mitigasi dan rencana kontingensi, akan tetapi masih kerap terjadi miskomunikasi terkait data.
Dengan adanya sistem data kebencanaan berbasis aplikasi ini, ia berharap pihak sekolah dan pihak terkait lainnya dapat langsung mengisi data. Nantinya data tersebut akan tersedia secara daring dan real-time, sehingga para pemangku kepentingan bisa langsung mengetahui dan memahami situasi.
“Mereka bisa mengetahui kebutuhan yang ada secara lebih akurat sehingga bantuan yang diberikan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan,” tutur Paku Alam X.
Kepala Dinas Dikpora DIY Suhirman mengatakan aplikasi Jogja Digdaya bukan sekadar alat pelaporan, tetapi juga sarana pemberdayaan sekolah dan komunitas dalam membangun ketangguhan lokal.
“Kami akan jadwalkan simulasi ataupun pelatihan bertahap ke sekolah SMA/SMK kemudian SMP baru SD yang tidak terlepas dari kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pekan depan,” kata dia.
Selain mendukung pelaporan cepat dan akurat, Jogja Digdaya ke depan juga akan terintegrasi dengan sistem informasi kebencanaan di tingkat daerah maupun nasional.
“Kita siap memakai aplikasi ini dan akan lakukan koordinasi dengan kabupaten/kota nantinya,” tutup Suhirman. (*)
Editor: Rahmat